Catatan Dahlan Iskan tentang Strategi Merebut Hati dan Mengisi Perut di Golden Triangle (Tamat)

Bank Kambing untuk Wilayah Golden Crescent

Catatan Dahlan Iskan tentang Strategi Merebut Hati dan Mengisi Perut di Golden Triangle (Tamat)
Catatan Dahlan Iskan tentang Strategi Merebut Hati dan Mengisi Perut di Golden Triangle (Tamat)
Bank kambing dan pertanian air menetes kini berjalan lancar di Afghanistan. Ini bisa jadi pesaing tangguh bagi pendekatan kekuatan model Amerika Serikat. ’’Berapa biaya yang sudah dikeluarkan Amerika untuk menyerang Afghanistan? Toh belum menyelesaikan persoalan,’’ katanya. ’’Kalau biaya itu untuk proyek seperti ini, sudah dulu-dulu selesai,’’ tambahnya. Harga satu rudal saja sudah lebih mahal daripada harga semua kambing yang ada di bank kambing itu.

Khun Chai juga melihat kekeliruan lain dari pendekatan yang ada sekarang. Kini di Afghanistan banyak proyek besar, tapi yang kaya dari proyek itu orang-orang asing. Ini karena Amerika tidak mau memberikan proyek kepada para pengusaha Afghanistan karena mereka dianggap ’’raja-raja’’ lokal.

Akibatnya, ’’raja-raja’’ lokal itu kini menjadi penganggur, merasa diremehkan dan disingkirkan. Keadaan seperti itulah yang kemudian merusak tatanan sosial di sana yang mengakibatkan ketidakstabilan berkepanjangan. Mengapa ’’raja-raja’’ lokal yang umumnya punya jiwa dagang itu tidak dipercaya menangani proyek-proyek pembangunan kembali Afghanistan? Mengapa proyek-proyek dengan dana miliaran dolar di Afghanistan itu jatuh ke pengusaha-pengusaha luar negeri?

Khun Chai terus tergoda oleh pertanyaan-pertanyaannya itu. Padahal, sebagaimana yang dia lakukan di sana, Khun Chai merasa justru masyarakat setempatlah yang paling tahu bagaimana harus membangun negeri itu.(*)

Kesuksesan melenyapkan opium dari Golden Triangle membuat Khun Chai semakin menarik perhatian PBB. Kerja besar berikutnya menanti, yakni mengikis


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News