Catatan dari World Media Summit di Beijing

Harta Utama yang Diserahkan secara Cuma-Cuma

Catatan dari World Media Summit di Beijing
Catatan dari World Media Summit di Beijing
"Ketika berada di tengah-tengah kesulitan yang berat, jangan sekali-kali melupakan kemampuan diri sendiri".

Itulah akibatnya kalau Pertemuan Puncak Media Sedunia dilakukan di Beijing. Inspirasi untuk keluar dari kesulitan pun segera muncul meski harus mengutip kata-kata Mao Zedong di atas. Filsafat Mao Zedong itu langsung masuk dalam salah satu rumusan pertemuan puncak mengingat sulitnya situasi yang dialami media sekarang. Khususnya media cetak yang dinilai sudah berada di ambang kiamat.

Dalam situasi yang sulit itu banyak media cetak yang hanya mengeluh, panik, dan bahkan menyerah pada nasib begitu saja. Banyak juga yang buru-buru beralih ke online dengan prinsip yang kelihatannya masuk akal: sama-sama akan mati, mengapa tidak "lari" sekarang saja. Seolah-olah satu-satunya kemampuan mereka hanyalah lari. Sampai-sampai mereka lupa mencoba jurus-jurus khusus sesuai kemampuan masing-masing.

Memang dalam ilmu kungfu, di samping diajarkan banyak jurus maut, diajarkan juga jurus yang tidak kalah hebatnya: lari! Yakni, jurus yang boleh digunakan saat melihat musuh tidak akan bisa ditundukkan dengan jurus apa pun.

"Ketika berada di tengah-tengah kesulitan yang berat, jangan sekali-kali melupakan kemampuan diri sendiri". Itulah akibatnya kalau Pertemuan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News