Catatan Gemilang Kinerja Sektor Pertanian

Catatan Gemilang Kinerja Sektor Pertanian
Mentan Amran Sulaiman di UGM. Foto: Ist

Upaya lain yang dilakukan Kementan untuk mewujudkan komitmennya menjalankan kebijakan yang fokus terhadap kepentingan petani juga direfleksikan melalui program refocusing anggaran yang telah dilakukan sejak tahun 2015 hingga saat ini.

Dalam pagu anggaran Kementerian Pertanian Tahun 2018, 85 persen dari total alokasi anggaran Kementan sebesar Rp 22,65 triliun, digunakan untuk memenuhi kebutuhan petani dalam hal peningkatan produksi seperti belanja sarana dan prasana pertanian ataupun pembangunan infrastruktur pertanian diberbagai daerah.

Angka ini meningkat secara signifikan dibanding tahun 2014 yang hanya 35 persen dari total anggaran saat itu. Bahkan di tahun 2018, Kementerian Pertanian mengalokasikan anggaran sebesar 5,5 T untuk kepentingan bibit dan benih bagi petani.

Program terobosan lain yang merefleksikan keseriusan pemerintah mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani adalah dengan kolaborasi antara Kementerian Pertanian dengan kementerian/lembaga lainnya dalam hal pengembangan infrastruktur maupun prasarana dan sarana pertanian. Sinergi ini diakukan secara komprehensif agar pelaksanaan program dapat secara tegas dan nyata diimplementasikan dari hulu ke hilir.

Sinergi antar kementerian/lembaga tersebut diwujudkan, antara lain melalui pembangunan embung yang ditargetkan sebanyak 30 ribu embung, rehabilitasi jaringan irigasi 3 juta ha, membangun embung/long storage/ dam parit sebanyak 3.771 unit, jaminan terhadap penyediaan pupuk dan benih, serta pengembangan potensi lahan rawa lebak yang mencapai 10 juta ha. Semua itu dapat terwujud melalui sinergi Kementerian Pertanian bersama Kemendes, Kemenpupera, BUMN dan Bulog.

Upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani juga turut diwujudkan dengan program asuransi tani pertanian. Program ini dilaksanakan untuk melindungi kerugian petani yang disebabkan gagal panen akibat bencana alam pada tanaman padi dan kematian ternak pada sapi. Untuk tanaman padi, pemerintah menyiapkan asuransi untuk 1 juta hektare lahan. Asuransi pertanian merupakan salah satu program yang masuk dalam paket kebijakan ekonomi Jokowi jilid III.

Keberhasilan penerapan asuransi pertanian di Indonesia sempat mendapat apresiasi dari Food and Agriculture Organization (FAO). Dalam pernyataannya, Asisten Direktur Jenderal FAO Kundhavi Kadiresan memuji asuransi pertanian di Indonesia yang telah diterapkan dengan baik. Apresiasi ini diberikan dengan pertimbangan melihat negara-negara lain yang tidak mudah menerapkan program asuransi.


Capaian Program Pembangunan Pertanian

Menjelang tahun keempat pemerintahan Jokowi-JK, kebijakan di bidang pertanian telah memberikan dampak yang signifikan terkait peningkatan produksi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News