Catatan Ketua MPR: Pangan dan Bijak Berutang, Membarui Prioritas di Tengah Ketidakpastian
Oleh: Bambang Soesatyo
jpnn.com, JAKARTA - Dinamika global yang nyata-nyata jauh dari ukuran ideal alias tidak kondusif cenderung memaksa setiap negara membarui prioritas kepentingan nasional masing-masing.
Indonesia pun idealnya melakukan hal yang sama untuk meminimalisir ekses ketidakpastian global sekarang ini, utamanya terhadap kehidupan masyarakat.
Fokus pada upaya peningkatan produktivitas tanaman pangan, serta lebih berhati-hati dalam pemanfaatan utang luar negeri menjadi pilihan yang bijak.
Dinamika global yang tidak kondusif saat ini disebabkan oleh perang atau konflik bersenjata di sejumlah kawasan, plus ekses atau dampak negatif perubahan iklim, utamanya terhadap sektor tanaman pangan.
Semua dampak negatif itu nyata dan bisa dirasakan oleh setiap orang di sepanjang 2023. Tahun-tahun mendatang pun masih sarat tantangan.
Selain karena dampak perubahan iklim, dinamika global juga masih diwarnai dengan perang di berbagai kawasan.
Selain itu, muncul juga kecenderungan dinamika global yang tidak kondusif itu akan terus tereskalasi mengacu pada beberapa indikator terbaru.
Keadaan itu termasuk yang muncul di Asia pada awal tahun ini, yakni hasil pemilihan umum di Taiwan yang menyebabkan para elite pemimpin di Tiongkok berang.
Dunia sedang tidak sedang baik-baik saja, jangan gegabah memanfaatkan utang dan mulailah lebih bersungguh-sungguh mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi
- PTPN Group Berkolaborasi Lakukan 3 Program Ketahanan Pangan
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi
- Lestari Moerdijat: Inklusivitas Harus Mampu Diwujudkan Secara Konsisten