Catatan untuk Pemerintah: Stimulus Fiskal Belum Cukup Mendorong Pengembangan Green Economy
jpnn.com, JAKARTA - Program Manager di Perkumpulan Prakarsa, Herni Ramdlaningrum mengingatkan pemerintah terus menggenjot kebijakan pro-lingkungan yang dinilai menjadi bagian dari strategi pembangunan berkelanjutan dan praktik ekonomi hijau atau green economy.
Dia mengatakan untuk mewujudkan green economy tersebut dibutuhkan kerja sama berbagai pihak.
Tak hanya pemerintah dan masyarakat sipil saja, tetapi juga butuh intervensi dari lembaga legislatif.
Green economy adalah suatu gagasan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat, sekaligus mengurangi risiko kerusakan lingkungan secara signifikan.
"Bagaimanapun climate change is real dan Indonesia harus makin agresif untuk transisi dari brown ke green economy," kata Herni.
Herni menilai paket stimulus kebijakan fiskal belum bisa mendorong pengembangan proyek-proyek green economy.
Penganggaran yang tepat ke arah green bisa secara signifikan mendorong berjalannya proyek-proyek green economy.
Selain itu, dukungan dana dan gerakan yang serentak dari berbagai pihak juga sangat dibutuhkan.
Paket stimulus seperti kebijakan fiskal belum cukup mendorong pengembangan proyek-proyek green economy.
- Hannover Messe 2024, Dirut Pertamina Tegaskan Target 25 Persen Pemimpin Perempuan
- Pupuk Indonesia Bersama BUMN Brunei Darussalam Dukung Ketahanan Pangan Regional ASEAN
- Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024
- Hari Kartini 2024, Dirut Pertamina Dorong Perempuan Berkarier dan Optimalkan Potensinya
- Pegadaian Bersama Kementerian Kembali Membuka Relawan Bakti BUMN Batch V
- Hadiri Halalbihalal Pegawai Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Berpesan Begini