Cawe-Cawe di Pilpres
Oleh Dhimam Abror Djuraid
Banyak yang memprediksi suara kandidat ketiga akan jatuh kepada Kilicdaoglu karena selama ini mereka semua berada pada barisan anti-Erdogan.
Akan tetapi, Erdogan menegaskan keyakinannya bahwa rakyat Turki tetap akan memberinya mandat untuk kali ketiga. Erdogan sudah menjadi presiden selama 10 tahun dan sekarang berusaha mendapatkan masa jabatan ketiga.
Erdogan mewakili kubu muslim melalui Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), sedangkan lawan-lawannya berasal dari kubu sekuler dan liberal.
Erdogan berkali-kali mengingatkan pemilih bahwa pilpres Turki kali ini penuh dengan intervensi. Tidak tanggung-tanggung, Erdogan menuding Amerika Serikat dan sekutunya berada di balik kekuatan yang melakukan konspirasi dan cawe-cawe untuk menggusur Erdogan.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden memang secara terbuka menyatakan ketidaksukaann terhadap Erdogan. Presiden ke-46 AS itu menuduh Erdogan sebagai despot.
Sebaliknya, Biden menyatakan dukungannya secara terbuka kepada lawan-lawan politik Erdogan. Memang Erdogan dan Kilcdaroglu mempunyai program politik yang berseberangan.
Erdogan selama ini menghidupkan politik Islam dan membangkitkan kekuatan pemilih muslim yang tergusur sejak kekhalifahan Utsmaniah tumbang pada 1924.
Kilicdaroglu mewakili sayap nasionalis yang ingin mengembalikan Turki sebagai negara sekuler sebagaimana yang dilakukan oleh Mustafa Attaturk.
Pilpres Turki tidak sama dengan di Indonesia, tetapi cawe-cawe kekuatan besar terhadap calon yang tidak dikehendati tampaknya terjadi di Turki maupun Indonesia.
- Jokowi Bertemu Menteri Lingkungan Hidup Norwegia, Osco: Langkah Penting
- PKB Seriusi Komunikasi dengan Anies Menjelang Pilgub Jakarta
- Anies Tetap Harus Ikut UKK, Tak Dapat Jalur Khusus dari PKB
- PBNU Menilai Izin Tambang untuk Ormas Suatu Langkah Berani dari Jokowi
- Mahmoud Ahmadinejad Daftar Pilpres Iran 2024
- Pratikno Tak Tahu Alasan Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mengundurkan Diri