Cegah Virus Corona, Anies Dorong Warga Gunakan Kendaraan Pribadi

Cegah Virus Corona, Anies Dorong Warga Gunakan Kendaraan Pribadi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpeluang menjadi capres di Pilpres 2024. Ilustrasi Foto : Antara /Muhammad Zulfikar

jpnn.com, JAKARTA - Wabah virus corona membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengubah arah kebijakannya hingga 180 derajat. Jika sebelumnya dia sibuk mendorong warga agar meninggalkan kendaraan pribadi, Anies kini justru berusaha keras menghalangi warga menggunakan transportas umum.

Salah satu kebijakan baru yang diterapkannya adalah meniadakan aturan ganjil-genap yang sangat berpihak kepada pemilik kendaraan pribadi. Di sisi lain Anies membatasi jumlah penumpang MRT dan TransJakarta.

"Nanti di stasiun MRT akan ada pembatasan jumlah orang masuk stasiun, di halte TransJakarta juga akan dilakukan pembatasan untuk mengurangi potensi interaksi yang dekat, yang ada potensi penularan," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Minggu (15/3).

Anies mencontohkan misalnya di gerbong MRT yang tadinya berkapasitas 300 orang nantinya hanya diisi dengan 60 orang penumpang.

"Ini sejalan dengan pesan kami, agar dunia usaha melakukan kerja jarak jauh. Nantinya di setiap stasiun, ataupun halte TransJakarta akan dilakukan pengecekan suhu tubuh. Penumpang yang ditemukan memiliki suhu tubuh lebih dari 38 derajat akan ditempatkan di ruang tertentu untuk ditangani lebih jauh," kata Anies.

Selain pembatasan jumlah penumpang, Anies memastikan nantinya cairan pembersih tangan (hand sanitizer) akan disiapkan di setiap tempat layanan transportasi umum berada. "Dipastikan hand sanitizer ada di mana- mana agar masyarakat bisa memanfaatkannya dengan baik," kata Anies.

Pembatasan- pembatasan yang dilakukan oleh Pemprov DKI ditujukan agar berkurangnya interaksi di ruang publik sebagai upaya mengurangi potensi penyebaran COVID-19. Anies berharap agar pembatasan-pembatasan itu dijalankan secara serius oleh warga Jakarta.

"Kami berharap seluruh warga Jakarta mentaati hal tersebut, maka Jakarta tidak perlu ditutup karena warganya taat dan memilih tinggal di rumah mengurangi interaksi fisik yang tidak perlu," kata Anies. (ant/dil/jpnn)

Wabah virus corona membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengubah arah kebijakannya hingga 180 derajat.


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News