Cegah Anthrax di Sulsel dan Gorontalo, Kementan Turunkan Tim

Cegah Anthrax di Sulsel dan Gorontalo, Kementan Turunkan Tim
Peternak sapi. Foto: JPG

Berdasarkan laporan tersebut, Balai Besar Veteriner Maros pada 24 Agustus 2017 bersama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan dan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Kabupaten Maros langsung melakukan gerak cepat mengerahkan tim ke lapangan untuk melakukan tindakan pencegahan dan pengendalian penyebaran penyakit Antrhax tersebut. Tindakan yang telah dilakukan diantaranya:

1). Melakukan isolasi terhadap sapi yang berada di daerah tersebut agar tidak digembalakan dan dibawa keluar dari Desa tertular;
2). Melakukan pengobatan dan melaksanakan vaksinasi Anthrax;
3). Melakukan penyemprotan desinfektan pada tanah yang tercemar;
4). Melakukan penguburan dan pembakaran terhadap bangkai sapi;
5). Melakukan Public Awareness kepada masyarakat melalui TV, media cetak dan radio.

Pada 30 Agustus 2017 telah dilakukan Public Awareness di Kompas TV terkait dengan Penanganan Penyakit Anthrax dan Persiapan Hewan Qurban dengan Narasumber H. Abd Aziz, MM (Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan dan drh. Agung Putu Joni (Ketua PDHI Cabang Sulsel).

Bantuan vaksin dan obat-obatan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan telah diberikan kepada masyarakat pada 24 Agustus 2017 berupa vaksin Anthrax sebanyak 2.000 dosis, injectamin 10 botol, antibiotik sebanyak 14 botol, desinfektan 7 liter, obat cacing 2 pot dan formalin 5 liter.

“Vaksinasi massal juga telah dilakukan terhadap 300 ekor sapi dan pengobatan juga telah diberikan terhadap 118 ekor sapi”, ungkap Sulaxono.

Menurutnya, hingga saat ini kasus telah bisa dikendalikan dan tidak ditemukan kematian sapi.

Sementara itu, terkait dengan adanya kasus Anthrax di Gorontalo, Ditjen PKH Kementan pada 25 Agustus 2017 hingga hari ini (31 Agustus 2017) telah secara langsung melakukan gerak cepat dengan mengerahkan Tim yang diketuai oleh drh. Sulaxono Hadi (Kepala Balai Besar Veteriner Maros) dengan anggota drh. Faizal Zakaria MSc, drh. Titis Djatmikowati dan paramedik Faizal, serta Tim Pusat terdiri dari drh. Wahyu Eko dan drh. Ermawanto (Staf Direktorat Kesehatan Hewan Ditjen PKH). Tim telah turun ke lokasi kasus.

Selain tim pusat , Tim Propinsi Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo juga turun ke lokasi yang terdiri dari drh. Fitasari Octaviany Tuna, drh. I.Ketut Bayu Kumat, drh. Asriena S. Dunggio dan drh. Zainul Alim.

Dalam rangka mencegah dan mengendalikan penyebaran penyakit Anthrax di Sulawesi Selatan dan Gorontalo, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News