Cegah HIV, Khitan Massal di Penjara
Sabtu, 30 Oktober 2010 – 20:30 WIB
Metode kuno yang kental dengan nilai tradisional itu merenggut nyawa ratusan remaja pria Afsel tiap tahunnya. Nasib mereka yang luput dari maut pun tidak terlalu bagus. Kemaluan mereka biasanya cacat permanen akibat metode sunat yang sembarangan. Karena itulah, Raja Zulu Shaka resmi menghapuskan sunat dari tradisi Afsel pada abad ke-19.
Baca Juga:
Namun, Raja Zulu Goodwill Zwelithini mencabut larangan sunat tahun lalu. Sebab, dengan metode yang benar, sunat justru sangat menguntungkan. Terutama, untuk menyetop mata rantai penularan AIDS. "Para pemuka agama pun akan kami desak untuk sunat. Dengan demikian, mereka bisa mengajak para pengikut mereka ikut bersunat pula," terang Dhlomo seperti dilansir Agence France-Presse.
Organisasi HAM Narapidana Afsel menyambut baik kampanye sunat di KwaZulu Natal tersebut. "Selama para narapidana diberi informasi yang benar dan dengan kerelaan hati bersedia disunat, kami sangat mendukung kampanye ini," tegas Golden Miles Bhudu, jubir organisasi tersebut, kepada BBC. (hep/ami)
JOHANNESBURG - Sebagai negara dengan jumlah penderita AIDS terbanyak di dunia, Afrika Selatan (Afsel) berusaha keras memerangi penyebaran virus HIV.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Guru Besar UI Khawatirkan Dampak Konflik Timur Tengah terhadap Indonesia
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa