Cegah Kanker Serviks, Jangan Berganti Pasangan
Senin, 21 Januari 2019 – 09:25 WIB
Di RS Adi Husada Kapasari, lanjut dia, tidak banyak pasien yang ditangani. Dalam sebulan paling hanya 4-5 orang. Itu pun sebatas deteksi dini.
''Untuk mengecek apakah seseorang terkena atau tidak,'' tuturnya. Pendeteksian itu bisa menggunakan teknik pap smear (skrining) atau inspeksi visual asam asetat (IVA).
''Semakin dini deteksi, penanganannya semakin mudah,'' katanya.
Karena terbilang jenis kanker yang berbahaya, dia menganjurkan perempuan untuk menjaga kebersihan alat kelamin dan tidak ganti-ganti pasangan seksual.
Di sisi lain, jika diperlukan, lakukan vaksinasi bivalen dan kuadrivalen sejak SMP atau SMA. Dengan begitu, potensi timbulnya kanker semakin mengecil jika dicegah sejak dini. (jar/c15/any/jpnn)
Dokter menganjurkan perempuan untuk menjaga kebersihan alat kelamin dan tidak ganti-ganti pasangan seksual.
Redaktur & Reporter : Natalia
BERITA TERKAIT
- Pemda DIY Bersama Bio Farma Luncurkan Program Deteksi Dini Kanker Serviks Melalui Urine
- MSD dan Bio Farma Dukung Perluasan Imunisasi HPV Skala Nasional
- Ganjar Muda Padjajaran Gelar Konsultasi IVA untuk Cegah Kanker Serviks
- Ladies, Pahami Risiko dan Pengobatan Kanker pada Wanita
- Mak Ganjar Banten Gandeng Nakes Gelar Penyuluhan Kanker Serviks
- Kanker Serviks jadi Penyakit Mematikan Kedua di Indonesia, Kaum Perempuan Wajib Skrining