Cegah Kemiskinan Dengan Menjadi Peserta BPJS Kesehatan

Cegah Kemiskinan Dengan Menjadi Peserta BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan. Foto: Radar Tarakan/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Banyak manfaat yang diperoleh masyarakat ketika menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Di antaranya memiliki proteksi finansial, lantaran penyakit tidak bisa diprediksi kapan hadir dan seberapa lama seseorang bisa terbebas dari penyakit.

"Sakit ini sesuatu yang tidak tentu, kapan saja seseorang bisa jatuh sakit dan biayanya mahal," ujar Fahmi di Gedung Kemendagri, Jakarta, Selasa (5/9).

Menurut Fahmi, iuran yang dikeluarkan peserta BPJS Kesehatan juga sangat kecil. Hanya Rp 1000/hari, atau untuk kelas 1 tak sampai Rp 3000/hari. Jumlah tersebut tentu tidak akan memberatkan dan hasilnya sangat positif.

"Dengan iuran yang sangat kecil setiap orang di negara ini punya jaminan kalau sakit. Ini penting untuk mencegah kemiskinan. Karena banyak juga orang sakit tiba-tiba jatuh miskin, jual tanah, jual rumah," katanya.

Selain itu, menjadi peserta BPJS Kesehatan kata Fahmi, juga membawa pahala. Karena setiap hari membantu orang yang sedang sakit. Hal tersebut dimungkinkan karena model yang diterapkan gotong royong menyerupai subsidi silang. Masyarakat yang mampu membantu masyarakat yang membutuhkan, namun tidak memberatkan.

"Perubahan pola pikir itu membutuhkan waktu. Dalam undang-undang memang frasa seluruh penduduk wajib menjadi peserta BPJS Kesehatan, tapi kami ingin pendekatannya lebih edukatif, sebelum pendekatan yang bersifat regulatif," pungkas Fahmi.(gir/jpnn)


Banyak masyarakat di Indonesia yang belum memiliki BPJS Kesehatan. Padahal, kartu kecil ini sangat penting untuk meng-cover bila sedang dalam keadaan sakit.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News