Cegah Permainan, Tes Masuk IPDN Harus Sistem CAT
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi II DPR Arwani Thomafi menilai masih terdapat banyak masalah di Institute Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Namun ia tidak sependapat dengan usulan Gubernur DKI Jakarta Basukti T PUrnama (Ahok) agar sekolah kedinasan di bawah naungan kemendagri itu dibubarkan.
Justru, Arwani mengusulkan supaya kemendagri melakukan pembenahan secara mendalam, mulai dari tahapan seleksi masuk sekolah pencetak pamong praja itu, hingga penugasan bagi lulusannya.
"Harus serius mulai dari tahap awal seleksi masuk praja, lalu kurikulum coba dievaluasi dan bagaimana jaminan penugasan mereka," kata Arwani di gedung DPR Jakarta, Selasa (8/9). Politikus PPP itu mendorong adanya perbaikan dari manajemen sekolah tersebut.
Arwani mengusulan agar sistem rekruitmen praja IPDN bisa lebih transparan maka harus dilakukan secara online, dengan sistem Computer Assisted Tes (CAT). Cara ini juga bisa membuka peluang bagi seluruh anak bangsa untuk masuk sekolah calon PNS itu.
"Selama ini belum ada perbaikan yang kelihatan, karena pemerintah belum serius. Audit seleksinya. Seleksi masuk lakukan secara online agar transparan dan bisa diakses semua anak bangsa," pungkasnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Anggota Komisi II DPR Arwani Thomafi menilai masih terdapat banyak masalah di Institute Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Namun ia tidak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Puluhan Universitas Top Dunia Ada di ICAN Education Expo 2024, Pengunjung Membeludak
- Nadiem Makarim Sebut Kurikulum Merdeka Dibutuhkan Sekolah yang Tertinggal, Guru Diberi Kebebasan
- Ikatan Wartawan Hukum Gelar Kongres, Sosok Inilah Ketua Umum Barunya
- Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Peluang Besar untuk Guru dan Dosen
- REFO Sukses Gelar G-Schools Indonesia Summit 2024
- Dorong Pendidikan Indonesia, Mentari Assessment & OxfordAQA Kerja Sama Eksklusif