Cegah Radikalisme di Kampus, BNPT Gandeng Umaha
Kamis, 20 April 2017 – 15:08 WIB
“Bahkan, saat menjadi mahasiswa, mereka sudah mendapatkan konsep radikalisme dari level dosen atau pengajarnya sendiri. Ini yang sedang kami cari penyebabnya dan cara penyelesaiannya,” ujar Ahmad.
Dia menggunakan beberapa pendekatan agar motif dan potensi radikalisasi bisa diketahui sejak dini.
“Bahkan kami sedang mengembangkan games yang bisa mengidentifikasi seberapa jauh tingkat esktrem seseorang terhadap pemahaman konsep radikalisme itu,” ujarnya.
Rencananya, program kerja sama itu menghasilkan kajian ilmiah yang mengikat.
Hal itu bertujuan agar kajian bisa diterapkan dalam sebuah kurikulum di dunia pendidikan dan diaplikasikan dalam berbagai skala usia. (jos/jpnn)
Para pelaku aksi terorisme yang terjadi di Indonesia pada akhir-akhir ini berada di rentang usia 23-27 tahun.
Redaktur & Reporter : Ragil
BERITA TERKAIT
- BNPT: Keterlibatan Perempuan dan Anak dalam Terorisme jadi Tantangan Pemerintahan Baru
- Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Delegasi Selandia Baru
- BNPT Gelar Asesmen Objek Vital dan Sosialisasi di PLTDG Bali
- BNPT Serahkan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan untuk 18 Pengelola Objek Vital
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa
- Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen Sistem Pengamanan Jelang World Water Forum