Cegah Stunting, Wakil Bupati Minta Desa Siapkan Anggaran

jpnn.com, BULELENG - Untuk mencegah stunting atau kekurangan asupan gizi pada anak, Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra meminta desa mengalokasikan anggaran mulai tahun 2020 mendatang.
Tambahan alokasi anggaran lewat APBDes diharapkan bisa mengoptimalkan upaya pencegahan stunting.
Saat ini prevalensi angka stunting di Buleleng justru menunjukkan tren peningkatan.
Pada tahun 2015, prevalensi mencapai 25,3 persen dari total kelahiran. Kemudian pada 2016 sempat turun menjadi 24,2 persen. Namun pada 2017 justru naik menjadi 29 persen.
Sementara standar dari WHO (World Health Organization/Organisasi Kesehatan Dunia), adalah 20 persen dari total kelahiran.
Mulai tahun ini pun, Pemkab Buleleng menetapkan 10 desa menjadi lokus penanganan masalah stunting.
Menurut Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Buleleng I Gede Suratanaya, penanganan stunting sebenarnya ada pada peningkatan gizi, bahkan sejak dalam kandungan.
Selain itu orang tua juga harus memberikan pola asuh yang baik pada anaknya. Penyebabnya ada dua, ekonomi dan perilaku. Kalau ekonomi itu sudah jelas.
Untuk mencegah stunting atau kekurangan asupan gizi pada anak, Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra meminta desa mengalokasikan anggaran mulai tahun 2020
- Gubernur Lampung Dukung Gerakan Dapur Indonesia Jalankan Program MBG Rutin
- Konsumsi Sayuran Meningkat Berkat Peran Perempuan Pegiat Urban Farming
- Gubernur Sumsel Bersama Kepala BKKBN Salurkan MBG untuk Ibu Hamil di Palembang
- Si Melon PIK2 Bantu Warga Teluknaga Melawan Stunting
- Sido Muncul Berikan Bantuan Rp 425 Juta untuk Anak Terduga Stunting di Jonggol
- Dinsos P3AP2KB Kabupaten Kudus Andalkan DMS Cazbox by Metranet untuk Atasi Stunting