Program KKBPK Dapat Menyelesaikan Stunting-Anak Putus Sekolah di Jabar
jpnn.com, BANDUNG - Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Daud Achmad mengatakan, laju pertumbuhan penduduk Jabar tergolong cepat. Salah satu faktor penyebab adalah rata-rata wanita usia subur melahirkan atau Total Fertility Rate (TFR) masih tinggi.
“Oleh karena itu, pengendalian kelahiran itu sangat penting karena berdampak pada daya saing daerah dan indeks pembangunan manusianya,” kata Daud.
Hal itu dikatakan saat membuka Review Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) tingkat Provinsi Jabar Tahun 2019 di Hotel Papandayan, Kota Bandung, Rabu (7/8).
Selain itu, Daud menyatakan, stunting, keluarga pra-sejahtera, dan anak putus sekolah, masih menjadi persoalan di Jabar dan mendapatkan atensi. Maka itu, dia menilai program KKBPK dapat menyelesaikan deretan masalah tersebut sekaligus menjadi proyek prioritas nasional.
BACA JUGA: Begini Upaya Pemprov Jabar Menyinergikan Pembangunan dengan 27 Pemda Kabupaten/Kota
Daud juga berharap KKBPK dapat menjadi salah satu faktor keberhasilan Jabar dalam melahirkan generasi penerus yang sehat, cerdas, inovatif, berdaya saing tinggi, berbudaya, produktif, dan bahagia.
“Sehingga program ini memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan sumber daya manusia di masa sekarang dan masa yang akan datang,” katanya.
“Melalui peningkatan pelayanan publik yang inovatif dengan arah sasaran meningkatnya pengendalian jumlah penduduk,” ucap Daud melanjutkan.
KKBPK juga diharapkan dapat menjadi salah satu faktor keberhasilan Jabar dalam melahirkan generasi penerus yang sehat, cerdas, inovatif, berdaya saing tinggi, berbudaya, produktif, dan bahagia.
- Dua Wisatawan Tenggelam saat Berenang di Zona Bahaya Pangandaran
- DBD Jadi Momok Menakutkan di Banyuwangi, Periode Januari-April 205 Kasus, 4 Orang Meninggal Dunia
- Enam Pelaku Pengeroyokan Viral di Ciparay Ditangkap, Motifnya, Oalah
- Bicara Stunting, Pj Gubernur Agus Fatoni Sebut Peran Dokter Kandungan Sangat Penting
- Santap Makanan di Acara Pernikahan, Puluhan Warga Cianjur Keracunan, 1 Orang Meninggal
- Terima Audiensi Kepala BKKBN Sumsel, Tyas Fatoni Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting