Cegah Tabrakan, Masinis Dilarang Berponsel
Rabu, 17 September 2008 – 11:33 WIB
LOS ANGELES – Otoritas regulasi keamanan transportasi tertinggi di Amerika Serikat segera memberlakukan larangan penggunaan telepon seluler (ponsel) pribadi oleh operator kereta api. Pasalnya dari investigasi federal ditemukan penyebab tabrakan antara kereta komuter Metrolink dengan kereta barang Union Pasific akhir pekan lalu ternyata gara-gara masinis asyik ber-SMS-ria.
Ketua Komisi Utilitas Publik Michael Peevey mengatakan beberapa operator trasnportasi umum telah memberlakukan larangan penggunaan ponsel pribadi, namun banyak yang mengabaikan. ”Perintah itu akan segera di syahkan secara hukum, dan kami akan menindak pelanggar. Kami berutang kepada publik,” katanya Senin waktu setempat (Selasa WIB). Sejatinya, Metrolink telah menerapkan larangan tersebut, namun posisi hukumnya lemah karena belum disahkan, sehingga masih banyak yang melanggar.
Kecelakaan yang terjadi Jumat sore (12/9) waktu setempat (Sabtu dini hari WIB) di San Fernando Valley, Los Angeles itu menewaskan 25 orang. Kecelakaan kereta berpenumpang 220 orang dan menyebabkan 138 orang masuk rumah sakit ini, paling fatal dalam kurun 15 tahun terakhir yang pernah terjadi di LA. Metrolink menyalahkan sang masinis yang turut menjadi korban tewas karena tidak memperhatikan tanda lampu merah sebagai rambu-rambu yang dirancang untuk menghindari adanya tabrakan.
Baca Juga:
Investigator federal mengatakan dari tes di lokasi kejadian menunjukkan tanda lampu merah berfungsi dengan baik, dan tidak ada halangan yang mungkin mengganggu penglihatan masinis untuk melihat tanda tersebut. Lembaga Keamanan Transportasi Nasional (National Transportation and Safety Board/NTSB) saat ini sedang menyelidiki apakah masinis Robert Sanchez, 46, pada saat itu sedang mengirim SMS melalui ponselnya. Petugas juga belum berhasil menginterogasi kondektur karena masih dalam kondisi kritis.
LOS ANGELES – Otoritas regulasi keamanan transportasi tertinggi di Amerika Serikat segera memberlakukan larangan penggunaan telepon seluler
BERITA TERKAIT
- Rusia Nilai Indonesia Sangat Klop dengan BRICS
- Pemimpin Iran: Serangan Israel Tak Bisa Dianggap Remeh
- International Hajj Fund Forum Rumuskan Strategi Inovatif Mengelola Dana Haji
- Pemerintah Thailand Akhirnya Minta Maaf atas Pembantaian Tak Bai
- Demi Anak-Anak, Inggris Bakal Larang Vape Sekali Pakai Tahun Depan
- Mengenang Fethullah Gülen, Pejuang Pendidikan Turki yang Menginspirasi Dunia