Cek Fakta: Negara Kritis, Bank Indonesia Cetak Uang Rp 300 Triliun

Cek Fakta: Negara Kritis, Bank Indonesia Cetak Uang Rp 300 Triliun
Uang rupiah. Ilustrasi Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Bank Indonesia merespons unggahan yang beredar di media sosial terkait pencetakan uang sampai Rp300 triliun akibat negara dalam keadaan kritis.

Unggahan pada 20 Januari 2021 itu menyebut negara akan menghadapi resesi dan inflasi besar.

Akun itu juga menyertakan tautan artikel yang menyatakan BI mencetak uang Rp300 triliun.

Berikut narasinya: "NAH, SDH KITA PREDIKSI 4-6 BULAN LALU. AKHIRNYA BOBOL JUGA, GAK KUAT NAHAN KESULITAN KEUANGAN. CARI HUTANGAN SUDAH MULAI SUSAH. NEGARA2, PIHAK KETIGA MULAI TIDAK PERCAYA. DANA MASYARAKAT BANYAK YG SDH DITARIK DR BANK. APA LAGI, SELAIN CETAK UANG ?! SIAP2 RESESI & INFLASI BESAR2 AN ! HINDARI RIBA & RESIKO : RESESI, INFLASI, MANIPULASI ! ANTISIPASI SEGERA : AMBIL ALIH KELOLA SIMPANAN & KAS MASJID/ORGANISASI UTK DIRI KITA, KELUARGA & UMMAT YG MANFAAT & PRODUKTIF : BERDAGANG, BERTANI, BETERNAK, EMAS/DINAR, PERAK/DIRHAM, WAKAF, INFAQ, ZAKAT, SHODAQOH."

Selain itu, Bank Indonesia juga disebut-sebut terkena lockdown oleh Bank For International Settlements (BIS) karena mencetak uang sebesar Rp680 triliun yang tidak mendapatkan izin edar dari BIS.

Lockdown dari BIS tersebut mengakibatkan BI tidak dapat melakukan transaksi keuangan internasional dan terjadi pemutusan hubungan perdagangan dengan RI.

Terkait isu itu, Bank Indonesia memastikan bahwa kedua kabar tersebut ialah hoaks.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono mengatakan kabar yang mencatut Bank Indonesia mencetak uang sebesar Rp300 triliun karena negara kritis adalah berita yang tidak benar dan tidak didukung oleh data, fakta dan infromasi valid.

Bank Indonesia merespons unggahan yang beredar di media sosial terkait pencetakan uang sampai Rp300 triliun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News