Cerita Astri Saat Suami dan Orang Tuanya Dibantai Teroris MIT, Rumah Dibakar

Cerita Astri Saat Suami dan Orang Tuanya Dibantai Teroris MIT, Rumah Dibakar
Warga berharap aparat keamanan segera menangkap pelaku penyerangan yang diduga dari kelompok teroris MIT pimpinan Ali Kalora pada hari Jumat (27/11) yang menewaskan empat orang warga desa. Foto: ANTARA/Mohamad Hamzah

jpnn.com, SIGI - Serangan orang tak dikenal (OTK) yang diduga dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) membuat warga trauma.

Warga yang menjadi korban serangan itu tidak mau kembali lagi ke lokasi permukiman transmigrasi di Dusun Lewano, Desa Lembantongoa, Kabupaten Sigi, karena merasa terancam.

"Saya tidak mau kembali ke situ meski pemerintah membangun rumah saya yang ludes diduga dibakar oleh kelompok MIT," kata Astri Kandi di Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (3/12).

Astri meminta pemerintah membangunkan rumah tetapi tidak lagi di lokasi transmigrasi tersebut.

Bukan hanya Astri, melainkan juga warga lainnya enggan kembali. Sebab, selain rumah mereka sudah rata tanah karena dibakar, juga mengalami trauma berat atas peristiwa berdarah yang menelan korban jiwa empat orang, semuanya laki-laki.

Astri selain kehilangan tempat tinggal, juga orang tua dan suami.

"Mereka menjadi korban dalam serangan teroris yang kini tengah diburu oleh pasukan gabungan TNI/Polri," katanya.

Lokasi transmigrasi Dusun Lewono berada jauh dari lokasi transmigrasi (SP-1) Dusun Tokelemo, Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi.

Serangan berdarah yang diduga dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) membuat warga trauma.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News