Cerita-Cerita Tentangga tentang Keluarga Nazaruddin

Pembantunya Sering Ngeluh, Cuman Digaji Rp 500 Ribu

Cerita-Cerita Tentangga tentang Keluarga Nazaruddin
Cerita-Cerita Tentangga tentang Keluarga Nazaruddin
Bangunan dua lantai bercat putih-abu-abu itu kini sepi dan  seperti telantar. Rumah bearsitektur Eropa berpilar besar di beranda rumahnya itu seperti lama dituinggalkan. Pos jaga yang letaknya menempel dengan pagar utama-pun terlihat berantakan. Dua buah gelas kopi, dispenser kosong dan lembar-lembar koran terserak didalamnya. Itulah gambaran rumah Nazaruddin kini.

------------------

SEBELUM KPK menggeledah 2 Agustus lalu, hunian mewah yang berlokasi di Jalan Pejaten Barat Raya No.7, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini, masih dirawat oleh salah seorang pembantunya. “Biasanya ada yang menyalakan lampu, terus nyapu-nyapu, tapi setelah didatangi KPK, sudah tidak ada orang lagi,” ujar Kurniati, pemilik kios rokok di depan rumah mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu.

Kurniati yang mengaku sudah tinggal 10 tahun di depan rumah berukuran 35 x 50 meter persegi itu, juga kerap menjadi tempat berkeluh kesah para pembantu-pembantu Nazarudin dan istrinya Neneng Sri Wahyuni. Jarang ada yang betah dan tinggal lama dirumah yang disebut Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD sebagai tempat pengembalian uang suap yang diterima Sekjen MK Janedjri M Gaffar dari Nazaruddin.

“Ada satu namanya Andre, dia orang Sunda tergolong pembantu paling lama di rumah Pak Nazaruddin. Dia sering kas bon rokok dan curhat di warung saya,” katanya kepada  INDOPOS, saat diajak cerita oleh INDOPOS, kemarin (10/8).

Bangunan dua lantai bercat putih-abu-abu itu kini sepi dan  seperti telantar. Rumah bearsitektur Eropa berpilar besar di beranda rumahnya itu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News