Cerita-Cerita Tentangga tentang Keluarga Nazaruddin

Pembantunya Sering Ngeluh, Cuman Digaji Rp 500 Ribu

Cerita-Cerita Tentangga tentang Keluarga Nazaruddin
Cerita-Cerita Tentangga tentang Keluarga Nazaruddin
Perempuan 36 tahun itu mengungkapkan, Andre kerap mengeluh lantaran gajinya kecil, hanya Rp 500 perbulannya. Tidak ada tambahan apa-apa. Sempat meminta kepada Neneng untuk dinaikkan, namun tidak ditanggapi. Akhirnya satu-persatu pembantunya pergi.

“Selama satu tahun tinggal di sini, pembantunya kerap gonta-ganti. Hampir semua keluhannya soal gaji, padahal kerjaannya banyak dan kalau bu Neneng-nya juga gampang marah-marah apalagi kalau lihat kecoa di rumahnya,” paparnya.

Hal serupa juga diungkapkan Ahmad, tukang batagor yang biasa mangkal di depan kediaman Nazaruddin, para pembantu perempuannya juga sama, sering gak betah. “Dulu sering jajan di sini, ngobrol-ngobrol, kata mereka ya gajinya kecil dan ibunya sering marah-marah,” papar Ahmad yang sudah dagang di pejaten sejak rumah tersebut belum ditempati oleh Nazaruddin.

Dulu sebelum kasus pemuda kelahiran Simalungun, Sumatera Utara, 26 Agustus 1978 silam, itu ramai, Ahmad mengaku tidak tahu rumah mewah tersebut milik Nazaruddin. Dia hanya tahu kalau bangunan yang tiap harinya dijaga oleh tiga satpam itu, milik orang Partai Demokrat.  “Saya dulu sering liat kalau ada tiga mobil mewah yang sering kelauar masuk rumah itu. kalau gak salah mobilnya kaya alphard warnanya putih, terus ada mobil besar juga warna hitam pelatnya BM 1 MN,” ujarnya sambil mengingat-ngingat.

Bangunan dua lantai bercat putih-abu-abu itu kini sepi dan  seperti telantar. Rumah bearsitektur Eropa berpilar besar di beranda rumahnya itu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News