Cerita Dahlan Iskan tentang Mualafnya Anak Lim Xiao Ming, Tionghoa Kaya di Surabaya

Cerita Dahlan Iskan tentang Mualafnya Anak Lim Xiao Ming, Tionghoa Kaya di Surabaya
Dahlan iskan saat tahlilan meninggalnya Lim Xiao Ming (Herman Halim). Foto: Disway.id

Almarhum juga menjadi ketua Yayasan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya –sekarang menjadi Universitas Hayam Wuruk.

Ketika Alim Markus mendirikan Bank Maspion, Herman Halim diminta menjadi direktur utama bank itu. Sampai meninggalnya.

Dalam tulisan itu, Dahlan juga menceritakan tentang sosok anak Herman Halim yang benar-benar masih sulit berbahasa Indonesia.

Sejak umur 6 tahun Andrew Lim sudah di Australia, bersama kakak-kakak dan mamanya. "Dia tumbuh menjadi anak-anak di Perth," tulisan Dahlan.

Baca Juga: Info Terbaru BKN soal Pendataan Honorer & Pengangkatan Guru Lulus PG Jadi PPPK, Plong!

"Di sana saya jadi anak nakal," Dahlan menirukan ucapan Andrew yang mengaku begitu sering membolos sekolah. Sampai dikeluarkan dari SMA.

Andrew memang selalu berangkat dari rumah mengenakan seragam sekolah. Akan tetapi sering turun dari bus di halte sebelumnya untuk pindah angkutan umum jurusan mal.

"Andrew tidak mau lama-lama di halte bus. Takut ditangkap polisi. Pada jam sekolah, kok masih berkeliaran," lanjut Dahlan.

Dahlan Iskan bercerita tentang mualafnya Lim Qing Hai, anaknya Lim Xiao Ming tokoh Tionghoa kaya dan berpengaruh di Surabaya yang baru meninggal dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News