Cerita Dahlan Iskan tentang Mualafnya Anak Lim Xiao Ming, Tionghoa Kaya di Surabaya

Cerita Dahlan Iskan tentang Mualafnya Anak Lim Xiao Ming, Tionghoa Kaya di Surabaya
Dahlan iskan saat tahlilan meninggalnya Lim Xiao Ming (Herman Halim). Foto: Disway.id

Hanya Andrew yang Tionghoa –akan tetapi dia sama sekali tidak merasa dibedakan. Bahkan, ketika tiba waktunya salat banyak yang berhenti main untuk beribadah.

"Tanpa ada yang berusaha mengajak Andrew salat. Mereka tahu Andrew bukan Islam. Juga beberapa teman lainnya," tulisan Dahlan.

Setelah selesai salat semua bergabung lagi. Pesta-pesta lagi. Setahun kemudian, di umur 16 tahun, Andrew memberi tahu temannya: ingin menjadi mualaf.

Andrew pun mengucapkan kalimat syahadat di satu masjid di Perth. Ayahnya juga diberitahu dan tidak mempersoalkan.

"Beberapa tahun kemudian saya ditelepon papa. Papa juga jadi mualaf," tulisan Dahlan menirukan ucapan Andrew.

Andrew Lim lalu tamat SMA dengan baik dan langsung kuliah mengambil jurusan accounting.

Dia kemudian masuk komunitas Muslim. Suatu hari, Andrew tahu ada acara ''wanita Australia, kulit putih, mahasiswi, jadi mualaf''. Dia pun hadir di acara itu dan mengenal wanita yang akan bersyahadat.

"Seminggu kemudian dia mengajak saya menikah," tulisan Dahlan menirukan pengakuan Andrew. Jadilah anak Herman Halim beristrikan wanita Australia.

Dahlan Iskan bercerita tentang mualafnya Lim Qing Hai, anaknya Lim Xiao Ming tokoh Tionghoa kaya dan berpengaruh di Surabaya yang baru meninggal dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News