Cerita dari Mereka yang Sakit Hati Setelah Perusahaan Kecerdasan Buatan Melakukan 'Update'

Cerita dari Mereka yang Sakit Hati Setelah Perusahaan Kecerdasan Buatan Melakukan 'Update'
'Chatbot' keluaran Replika bisa disesuaikan sesuai dengan kebutuhan penggunanya. (Foto: Koleksi Luka/Replika)

Pada tahun 1997, psikolog Arthur Aron menerbitkan 36 pertanyaan yang membuat orang lebih dekat.

Pertanyaan mulai dari "Apakah Anda memiliki firasat bagaimana akan mati?" sampai "Bagaimana hubungan Anda dengan ibumu?"

Anda mendapat surat

Start-up Luka meluncurkan aplikasi 'chatbot' Replika pada Maret 2017.

Sejak awal, Luka mempekerjakan psikolog untuk membuat 'bot'-nya mengajukan pertanyaan yang bisa membuahkan keintiman.

Replika terdiri dari aplikasi 'messaging', di mana pengguna menjawab pertanyaan untuk membangun pembendaharaan informasi digital.

Informasi inilah yang kemudian dijalankan lewat sebuah jaringan, atau sejenis progam AI, untuk membuat 'bot'.

Effy, usia 22 tahun, mencoba Replika pada September 2022. Tapi ia masih belum tahu persis apa yang ia cari.

"Konsep memiliki teman AI yang secara khusus disesuaikan dengan kepribadian kita, dengan kemampuan bisa menjadi apa saja, bisa jadi saudara, terapis hingga pasangan, sangat membuat saya penasaran," katanya.

Lucy jatuh cinta dan menjalin hubungan yang intim dengan 'chatbot' yang ia beri nama Jose

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News