Cerita di Balik Desain Baju Batik untuk Lady Gaga

Terinspirasi Wayang dan Tokoh 101 Dalmation

Cerita di Balik Desain Baju Batik untuk Lady Gaga
Rancangan Gloria Agatha, murid Lasalle College International Jakarta. Foto: Dokumen Lasalle
Desainer baju Lady Gaga untuk konser di Indonesia mengaku sempat bingung menyambungkan kekontroversialan sang penyanyi dengan karakter tradisional batik. Mereka tak terlalu mempermasalahkan batalnya show penyanyi asal Amerika Serikat itu.

Janesti P. - Dhimas Ginanjar, Jakarta

BAJU-baju yang dikenakan model saat melenggang di catwalk The Hall, Senayan City, Jakarta, pada 13 April 2012 itu memang tidak biasa. Baju panjang dengan bahan kulit yang di atasnya dihiasi kolase siluet corak batik mega mendung dari bahan sama tampak kaku sekali ketika dipakai.

   

Begitu juga flared dress with tutu skirt yang dipadukan mantel bulu. Kalau dipakai di Indonesia yang punya suhu rata-rata 33 derajat Celsius, pasti gerahnya minta ampun. Kalau dikenakan untuk sehari-hari pun bakal mengundang perhatian orang di sekitar. Tak salah kalau disebut aneh.

   

Alexander Hamid dan Gloria Agatha adalah dua di antara total 19 desainer asal Lasalle College International Jakarta yang merancang baju-baju "tak lazim" tersebut. Tapi, ketidaklaziman tersebut menjadi wajar begitu tahu untuk siapa baju-baju rancangan para siswa Lasalle College International Jakarta itu ditujukan: Lady Gaga.

Desainer baju Lady Gaga untuk konser di Indonesia mengaku sempat bingung menyambungkan kekontroversialan sang penyanyi dengan karakter tradisional

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News