Cerita Gol Pembuka yang Berbeda

'First Leg' Perempat Final Liga Champions

Cerita Gol Pembuka yang Berbeda
PENENTU - Pemain Bayern, Ivica Olic (kiri), saat merayakan gol penentu kemenangan timnya atas MU, diikuti rekannya yang juga mencetak gol, Franck Ribery, dalam pertemuan pertama kedua tim di perempat final Liga Champions, Rabu (31/3) dinihari WIB. Foto: Getty Images/UEFA.com.
Sementara itu pelatih MU Sir Alex Ferguson, mengakui bahwa timnya tidak bermain terlalu baik tadi malam. "Kami tidak bermain cukup bagus dan sering melepaskan bola. Ini sudah menjadi masalah dalam permainan kami beberapa tahun belakangan. Kami sendiri-lah yang menyebabkan kekalahan ini. Tapi Bayern juga adalah tim yang lebih baik (tadi) dan kami tak bisa membantah soal itu. Anda harus memuji mereka, mereka menekan di mana-mana dan itu adalah upaya luar biasa dari mereka," katanya.

"(Namun) akan menjadi sebuah pertandingan berbeda (minggu depan) di Old Trafford. Kami pastinya akan jauh lebih baik, tak perlu ada pertanyaan untuk itu. Kami tak akan melepaskan bola seperti tadi, dan semoga kami bisa bangkit. Kami telah memperoleh gol tandang (di sini), yang berarti satu keuntungan, dan kami akan memenangkan pertandingan (nanti)," tambahnya pula optimis, kendati mengaku masih perlu menunggu perkembangan soal kondisi Rooney yang malam tadi harus terkena cedera.

Sementara, di pertandingan lain yang mempertemukan dua tim senegara, Olympique Lyonnais (Lyon) melawan Girondins de Bordeaux (Bordeaux) di Stade de Gerland, Prancis, cerita gol pembuka justru berujung lain. Gol awal pada menit ke-10 oleh pemain andalan tuan rumah, Lisandro, itu nyatanya memang menjadi pembuka kemenangan meyakinkan bagi Lyon. Meski gol balasan sempat dicetak oleh Bordeaux selang empat menit kemudian, lewat sundulan Marouane Chamakh, skor akhir sendiri nyatanya adalah 3-1. Itu setelah Michel Bastos kembali membuat unggul Lyon pada menit ke-32, serta satu gol lagi dari Lisandro lewat titik penalti di menit ke-77 yang memastikan keunggulan timnya.

Namun, kendati merasa puas dan senang dengan hasil ini, pelatih Lyon, Claude Puel, tak ingin santai dan berlega hati dulu. "Pertemuan kedua masih terbuka. Saya tahu betapa hebatnya mereka (Bordeaux). Saya menyadari kemampuan mereka dalam (pola) permainan 'set pieces'. Mereka adalah tim yang mampu memberi tekanan dari sisi manapun," ujarnya, sembari menggarisbawahi bahwa pekan depan mereka sendiri bakalan harus bermain tanpa sang bintang lapangan Lisandro, serta Sidney Govou yang sama-sama terkena akumulasi kartu. (ito/jpnn)

MUNICH - Di banyak pertandingan sepakbola, gol pembuka kerap terbukti sebagai pertanda kemenangan. Malah, kadang hal itu sekaligus menunjukkan unggulnya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News