Cerita Haru Aktivis Kemanusiaan Dibonceng Driver Ojol Penyandang Disabilitas

Maka, Hening meminta semua pihak untuk saling berempati. Dalam konteks konsumen dengan mitra Gojek, menurutnya, hal tersebut bisa direalisasikan dengan saling pengertian. ”Jangan membatalkan sepihak, marah-marah karena telat, pesanan makanan dibatalkan tanpa sebab, dan sebagainya. Karena kita tidak tahu kondisi mereka bagaimana,” sarannya.
Kepada mitra Gojek penyandang disabilitas seperti Azis, Hening juga berpesan supaya tidak patah semangat. Teknologi membantu memudahkan pekerjaan di tengah keterbatasan atau kendala yang harus dihadapi.
”Kita semua manusia punya takdir yang tidak sama. Harus melihat ke depan dengan positif. Apalagi yang beruntung diberikan kesehatan dan kelebihan lainnya ya. Harus lebih bersyukur,” ungkapnya.
Di akhir perjalanan, setibanya di tujuan, Hening memberikan apresiasi tinggi kepada Azis. Salah satunya terwujudkan dengan foto (selfi) bersama.(mg7/jpnn)
Aktivis kemanusiaan, Hening Parlan hanya bisa mewek mengetahui perjuangan penyandang disabilitas yang mencari nafkah sebagai driver ojol.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Pakai Jaket Ojol, OTK Tembak Mati Pengunjung Tempat Hiburan Malam
- Ekonom Respons soal Wacana Ojol jadi Karyawan Tetap
- Pengemudi Daring Ingin Potongan Aplikator Turun Jadi 10 Persen, Adian Siap Memperjuangkan
- Masyarakat Rela Antre Demi Beras Murah di Kampus UTA45 Jakarta
- Ekonom Ini Menilai Komisi Ojol tak Perlu Diatur Pemerintah
- Resah Lihat Kondisi Ekonomi, Mahasiswa UKI Bagikan Beras untuk Membantu Warga