Cerita Mahasiswa Indonesia Melewati Lockdown Ketat di Melbourne

Cerita Mahasiswa Indonesia Melewati Lockdown Ketat di Melbourne
Emanuel Limbongan mengatakan sempat mengalami depresi ketika mengetahui Melbourne harus melakukan 'lockdown' dan mengurangi peluangnya mendapatkan pekerjaan sampingan. (Supplied)

Bagi Nicole yang akan menyelesaikan studinya di tahun 2023 nanti, kelas online juga menghambat motivasinya untuk belajar.

"Saya jadi malas nonton lecture [kelas pengajaran], karena tidak ada jadwal tetap dan RMIT tidak terlalu [mementingkan] absen. Jadi kami menonton sesuai [jadwal] kami saja," katanya.

Pelajar Indonesia sambut pembukaan kembali Melbourne

Kabar bahwa Melbourne telah melonggarkan kembali aturan sejak minggu lalu telah menghidupkan kembali semangat dalam diri ketiga pelajar asal Indonesia ini.

"Senang sih, paling tidak bisa jalan-jalan ke luar. Sebelumnya mau makan di tempat tapi tidak bisa 'dine-in' juga kan. Jadi pulang lagi. Window shopping juga tidak bisa," kata Nicole.

Emanuel di sisi lain tidak sabar untuk mulai mengejar ekspektasinya ketika menginjakkan kaki di Melbourne.

"Hal yang bakal saya lakukan ya bertemu kembali dengan manusia, ikut beberapa organisasi yang ada di sini, dan pastinya 'hunting ' pekerjaan untuk menambah pengalaman," ujarnya semangat.

Cerita Mahasiswa Indonesia Melewati Lockdown Ketat di Melbourne Photo: Sejak minggu lalu, Melbourne sudah melonggarkan beberapa aturan sehingga kebanyakan bisnis sudah bisa kembali beroperasi. (ABC News: Nicole Asher)

 

Berbeda dengan Nicole dan Emanuel, Audi "menghadiahi dirinya sendiri" dengan berbelanja di Collins Street.

Ketika tiba di Melbourne Februari lalu, Emanuel Limbongan asal Tanjung Pinang dari Kepulauan Riau tidak sabar untuk memulai studi di luar negeri

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News