Cerita Mantan Wakil Kepala BIN Soal Intel Korut

Cerita Mantan Wakil Kepala BIN Soal Intel Korut
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (tengah) bersama Maha Biksu Dutavira Tsavira (paling kiri), Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli (nomor 2 dari kiri), mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) As'ad Said Ali (nomor 2 dari kanan) dan Sekjen PKB Abdul Kadir Karding (paling kanan) dalam Tahlil dan Manaqib Haul Gus Dur Ketujuh di kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (27/12). Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Asad Said Ali menuturkan intelijen dari Korea Utara memang pernah berada di Indonesia.

Namun, mereka selalu berada dalam pengawasan intelijen Indonesia.

Tapi, selama ini, lanjut dia, mereka berada di Indonesia hanya untuk melakukan spionase terhadap negara tetangga, Korea Selatan.

"Kalau tidak pasti ada tindakan, dulu kami pernah tangkap‎ dari Korut, pangkatnya Kolonel kita tangkap di sini," katanya, Jumat (17/2).

Selama ini, lanjut Asad, intel-intel Korut hanya melakukan operasi intelijen kepada dua kelompok saja.

Pertama, sasaran mereka yang dianggap sebagai lawan politik di dalam negeri.

"Kalau Indonesia tidak. Kalaupun ada pasti nggak akan dieskpose, diselesaikan langsung tanpa ada media tahu lah," terangnya.

Selama menjabat dulu, Asad mengakui tak pernah ada cerita tenaga kerja Indonesia (TKI) ‎yang direkrut intel asal Korut.

Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Asad Said Ali menuturkan intelijen dari Korea Utara memang pernah berada di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News