Cerita Mbah Rono, Pak SBY pun Tak Berani Intervensi

Cerita Mbah Rono, Pak SBY pun Tak Berani Intervensi
Mantan Kepala PVMBG, Surono, ketika ditemui di Boutique Apartemen Kemayoran Jakarta, Jumat 29/12. Foto: Chandra Satwika/Jawa Pos

Nah, tantangan dari ahli vulkanologi adalah mengenali karakteristik setiap gunung yang diteliti. Pengenalan karakteristik tersebut penting untuk mempelajari pola.

Khususnya pola letusan dan luncuran magma sehingga bisa digunakan sebagai acuan mitigasi bencana jika suatu saat meletus.

Ada beberapa gunung berapi yang sudah disambangi Asep untuk riset. Seperti observasi kawah Gunung Kelud pada tujuh hari setelah letusan 2014.

Kemudian, survei potensi reaktivasi gunung api dorman di Gunung Manglayang (2014), survei produk gunung api purba di kaldera Toba (2014), pemetaan risiko bencana di Gunung Guntur (2015), dan pengukuran panas permukaan kawah aktif kompleks Gunung Patuha (2016).

Dia juga mengomentari karakteristik Gunung Sinabung. Seperti diketahui, Gunung Sinabung kembali erupsi pada 27 Desember lalu. Dia menjelaskan, karakteristik Gunung Sinabung adalah memiliki siklus istirahat ketika sudah selesai meletus.

Tetapi, baru-baru ini jarak antar letusan satu ke letusan berikutnya tidak lama. ’’Bisa jadi studi juga,’’ jelasnya.

Sedangkan untuk Gunung Agung di Bali, dia menjelaskan pernah meletus dengan skala cukup besar pada 1963.

Itu berarti, sistem aliran muntahan lava sudah pernah terbuka. Dengan demikian, jika ada letusan berikutnya, energinya berpotensi tidak sebesar 1963. (*/c10/oki)

Surono, yang akrab dipanggi Mbah Rono, ketika itu tahu Gunung Merapi akan meletus lebih besar, tetapi dia tidak boleh ngomong seperti itu.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News