Cerita Perempuan Berdaya, Rider Ninja Xpress yang Mendobrak Stigma

Sekitar satu jam kemudian, ia sudah keluar untuk mengantar paket sesuai dengan tujuan. Selama beristirahat mengantar paket, Lita akan mampir ke rumah untuk mengasuh anak dan kembali bekerja setelah makan siang.
Ia memastikan seluruh paket selesai diantar pada sore hari agar setidaknya jam 5 sore sudah sampai di rumah untuk kembali mengasuh anak.
Jam kerja ini menjadi salah satu alasan ia betah di Ninja Xpress.
Ketika ditanya mengenai tanggapan anaknya terhadap profesi ibunya, Lita menjawab bahwa anaknya memahami bahwa ibunya harus bekerja demi membantu keluarga.
Selain itu, Lita menganggap profesinya mengantarkan paket hingga selamat sampai di tangan penerima sangat penting.
Agar selalu dapat menjaga amanah pelanggan, ia menjaga hubungan dengan komunikasi yang baik sebelum bahkan sesudah pengantaran. Untuk tetap menjaga waktu yang berkualitas bersama keluarga, Lita mengambil libur pada hari Minggu agar dapat beraktivitas bersama suami dan anak-anaknya seharian.
Chief Human Resources Officers Ninja Xpress Maria A. Octasya menjelaskan Ninja Xpress selalu mendukung inklusivitas perempuan di semua level agar mereka mendapatkan kesempatan berkarya dan membantu perekonomian keluarga.
"Kami juga tidak membeda-bedakan antara karyawan perempuan dan laki-laki karena kami adalah perusahaan yang mengutamakan hasil," katanya.
Lita Yulistiawati (32) berhasil mendobrak stigma bahwa profesi kurir identik dengan laki-laki.
- RS Siloam Skrining 1.000 Perempuan di Yogyakarta dalam 3 Hari
- Tumbuh Berkelanjutan, Bank Raya Kembali Bukukan Kinerja Keuangan Positif
- Bea Cukai Dukung UMKM di Bekasi dan Makassar Tembus Pasar Ekspor Lewat Kegiatan Ini
- Jurus Bea Cukai Parepare Dorong Laju Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi di Daerah
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- PT SNJ Luncurkan Mitra Retail Suri Community