Cerita Personel Brimob yang Bertahan saat Diusir Fahri Hamzah

Cerita Personel Brimob yang Bertahan saat Diusir Fahri Hamzah
Seorang personel Brimob bersenjata laras panjang bertahan saat disuruh Fahri meninggalkan lantai 6 gedung Nusantara I. Dia ngotot menunggu perintah pimpinannya yang ada di lantai lain bersama penyidik KPK, Jumat (15/1). Foto M Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Gedung DPR di Kompleks Senayan cukup dihebohkan dengan kedatangan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (15/1) siang.

Dalam tugasnya menggeledah ruangan anggota Komisi V DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Damayanti Wisnu Putranti, penyidik KPK yang dikawal anggota Brimob dari Kompi C Pelopor, harus bersitegang dengan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah.

Salah seorang personel Brimob itu (foto), melawan instruksi Fahri. Saat itu, politikus PKS tersebut marah-marah karena merasa informasi inspeksi penyidik KPK yang dipimpin AKBP HM Kristian itu mendadaka dan mereka datang ke parlemen dikawal Brimob bersenjata laras panjang.

Fahri langsung marah pada dua personel brimob yang berjaga di depan ruang kerja wakil ketua Komisi V, Yuddy Widiana Adia, yang juga politikus PKS. Kedua Brimob pun menjauh dari depan ruang tersebut tanpa bekata-kata.

Nah, saat menyidak penyidik KPK di ruang kerja Damayanti di lantai 6 gedung Nusantara I, dua Brimob yang diminta Fahri meninggalkan uangan itu juga pergi tanpa bicara. "Tolong, yang bersenjata pergi dari sini," ujar Fahri, Jumat (15/1).

Setelah itu, Fahri masuk ke ruang Damayanti dan meminta penyidik menunjukkan surat perintah penggeledahan dari penyidik. Tapi karena AKBP HM Kriatian berada di lantai III, Fahri pun kembali ke ruangan Yuddy Widiana.

Begitu keluar ruangan, Fahri masih menemukan dua personel Brimob yang disuruhnya pergi tadi. "Tidak boleh membawa senjata laras panjang ke parlemen. Sekarang turun," pinta politikus PKS itu.

Tapi bukannya manut, salah satu Brimob malah melawan. "Tidak bisa Pak, kami masih menunggu pimpinan," jawab sang Brimob sembari mengangkat tangan sebagai isyarat bahwa pimpinannya ada di ruang lain. 

JAKARTA - Gedung DPR di Kompleks Senayan cukup dihebohkan dengan kedatangan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (15/1) siang. Dalam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News