Cerita Pertempuran Laut Pertama yang Dilakoni Angkatan Perang Indonesia

Cerita Pertempuran Laut Pertama yang Dilakoni Angkatan Perang Indonesia
Ilustrasi dua perahu Madura. Gambar ini dijepret di Selat Bali, 2012. Foto: Wenri Wanhar/JPNN.com.

Sebelum LCM itu semakin mendekat, Kapten Markadi menyuruh pasukannya melepas seragam hitam-hitam yang mereka kenakan dan menyembunyikan senjata, biar dikira nelayan. Tapi tetap dalam posisi siap tembak. 

Dua LCM itu mendekati perahu terdekat, perahu yang ditumpangi Kapten Markadi. Dalam jarak kira-kira 5 meter, 2 orang Belanda yang berada di LCM terdepan mengarahkan senjata Watermantel. 

Dalam bahasa Belanda, mereka memberi perintah, "berhenti!". Kemudian meminta awak di perahu itu melempar tali. 

Atas saran Sumeh Darsono, Kapten Markadi mengambil tali dan berdiri di ujung perahu. Laksana koboi, Sang Kapten memutar-mutar tali itu di atas kepalanya. Dia mengulur waktu. 

Orang Belanda itu kembali berteriak meminta tali segera dilempar. Nampaknya mereka akan menarik perahu “nelayan” Kapten Markadi ke Gilimanuk. 

Tali itu dilempar. Tapi saat akan diraih, Kapten Markadi menariknya. Sandiwara itu dilakukannya berkali-kali. 

Kini, riak gelombang mendekatkan jarak mereka. LCM dan perahu nyaris menempel. Bahkan mereka saling mendengar percakapan. Waktu itulah seorang Belanda berteriak, “God, ze hebben spuiten! (mereka punya bedil!).”

Kapten Markadi yang mengerti bahasa Belanda langsung menceburkan diri ke laut, seraya memberi perintah, “tembak!”

KISAH pertempuran laut pertama sesudah proklamasi 17 Agustus 1945. Pertempuran laut pertama yang dilakoni angkatan perang Indonesia. =======

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News