Cerita Rajis saat Anggota Densus 88 Datang untuk Menangkap Anaknya

Cerita Rajis saat Anggota Densus 88 Datang untuk Menangkap Anaknya
Personel Densus 88 Antiteror. Foto: JPG/dok.JPNN.com

Sementara itu, Amad yang merupakan tetangga terduga jaringan teroris Abu Arkam di Jalan Al Bina, Tanjung Redeb, mengakui dirinya memang tidak terlalu banyak tahu aktivitas sosok Abu Arkam, karena orangnya tertutup dan pendiam.

“Kalau lewat depan rumah, paling hanya senyum-senyum. Sekilas anak itu ramah kok. Murah senyum dan jarang bergaul dengan anak-anak warga sini,” tuturnya.

Lebih jauh, Amad menambahkan bahwa orangtua Abu Arkam sangat ramah, dan suka berbincang-bincang dengan warga sekitar. Maka dari itu banyak warga yang tidak menyangka jika anaknya itu terduga jaringan teroris.

“Memang Selasa sore itu, banyak polisi di situ, tapi kami tidak tahu apa yang terjadi. Saat kami tanya petugas polisi yang berjaga di depan rumah terduga, mereka cuma bilang sedang ada pemeriksaan biasa, makanya kami tinggalkan pergi,” jelas Amad.

“Tapi pas besoknya, saya baca berita ada terduga teroris ditangkap di sini. Makanya saya pun kaget dan seolah tidak percaya,” sambungnya.

Sebelumnya, Muhammad Zulkifli alias Abu Arkam, warga Jalan Al Bina, Kelurahan Gunung Panjang, Tanjung Redeb, Kabupaten Berau ditangkap Densus 88 Antiteror Polri pada Selasa (19/3) lalu, di Jalan Durian III, Tanjung Redeb, karena diduga kuat sebagai jaringan teroris yang terungkap di Sibolga.

Setalah dilakukan penangkapan, pemuda berusia tanggung tersebut pun langsung diterbangkan ke Jakarta untuk menjalani rangkaian proses pemeriksaan di Mabes Polri.

Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi Berau Post, Rabu (20/3), membenarkan penangkapan tersebut. “Benar, terduga sudah diamankan di Mabes Polri. Sedang diperiksa untuk mendalami keterangan dari terduga,” ujarnya.

Rajis menceritakan kedatangan Densus 88 saat hendak menangkap anaknya, Abu Arkam, dan menggeledah rumahnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News