Cerita Saksi Kunci Penembakan Christina Grimmie

Cerita Saksi Kunci Penembakan Christina Grimmie
Christina Grimmie. Foto: AFP

’’Mereka mengecek tas dan tiket, lalu mempersilakan masuk. Tidak ada skrining dengan pemindai metal atau pintu pemindai,’’ ucapnya sebagaimana dikutip USA Today.

Pasca kejadian, perwakilan The Plaza Live menyatakan bakal menutup venue untuk menghormati kepergian Grimmie. ’’Seluruh aktivitas dan event akan dibatalkan hingga waktu yang tidak ditentukan,’’ tulisnya di situs resmi venue konser tersebut.

Kesedihan mendalam masih membayangi orang-orang tersayang musisi muda itu. Terutama sang kakak, Marcus Grimmie, 23, yang berhasil menjatuhkan pelaku setelah menembak adiknya. 

’’Christina lebih dari sekadar saudaraku. Dia adalah partner di hidupku. Superstar. Pelawak. Teman buat semua orang. Apa adanya. Namun, bagaimanapun, dia tetap adik kecilku,’’ tulis Mark dalam laman Facebook-nya.

Pasca kejadian, seorang saksi bernama Destiny Rivera, 20, menceritakan bahwa dirinya berada di belakang penembak saat antre meet and greet bersama Grimmie. Penembak yang kemudian diketahui bernama Loibl itu berjalan menuju Grimmie.

’’Suasana saat itu, Grimmie berada di meja merchandise sedang bersama fans dan foto bersama,’’ kata Rivera kepada Daily Mail. Saat giliran tiba, Loibl menghampiri sang artis. 

’’Dan lengan Grimmie terbuka menyambutnya. Dia akan memberi pelukan untuk menyapa. Tapi, kemudian terdengar suara seperti balon pecah sebanyak tiga kali,’’ lanjut Rivera. (fam/c19/jan)

FLORIDA – Identitas pembunuh musisi alumnus The Voice Christina Grimmie, 22, terkuak. Kemarin (12/6) pihak Kepolisian Orlando menyatakan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News