Cerita Sandiaga Uno yang Kunjungi Rumah Adat Puri Melayu Sri Menanti di Tebing Tinggi

Cerita Sandiaga Uno yang Kunjungi Rumah Adat Puri Melayu Sri Menanti di Tebing Tinggi
Menparekraf Sandiaga Uno bersama Wali Kota Muhammad Dimiyathi saat meninjau Rumah Adat Puri Melayu Sri Menanti di Tebing Tinggi, Sumatera Utara, Kamis (23/6). Foto: Dokumentasi Kemenparekraf

jpnn.com, TEBING TINGGI - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengaku sangat bahagia bisa berkunjung ke Rumah Adat Puri Melayu Sri Menanti di Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara.

"Tadi kami melihat beberapa penampilan anak-anak belajar tari Melayu dan memiliki potensi sebagai daya tarik wisata budaya dan sejarah. Selain itu memiliki storynomics, yaitu cerita yang akan mampu membuka peluang usaha," kata Menparekraf Sandiaga.

Rumah Adat Puri Melayu Sri Menanti merupakan rumah yang dibangun oleh Muhammad Nur Rangkuti dan Siti Rahma (anak dari Ali Jambak 'Japan Jaidan' pengawal kerajaan Negeri Padang) pada 1910.

Kemudian dipugar kembali oleh Hasyim Nur Thaib dan Zaleha Rangkuti pada 1992

Rumah yang memiliki ciri khas bangunan Melayu dengan konsep rumah panggung ini dimanfaatkan sebagai tempat berkumpul keluarga.

Sesuai dengan namanya Puri Melayu Sri Menanti berarti rumah yang selalu menanti kedatangan keluarga besar.

Rumah Adat Puri Melayu Sri Menanti kembali dilakukan pemugaran pada tahun 2000 oleh Yayasan Al Hasyimiyah, yang kemudian dimanfaatkan juga sebagai sanggar seni tari tradisional, silat melayu, dan menenun songket.

Material utama dari bangunan ini adalah kayu. Lantai bawah rumah digunakan sebagai tempat menenun songket Melayu dan bersantai.

Menparekraf Sandiaga mengunjungi Rumah Adat Puri Melayu Sri Menanti di Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Simak ceritanya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News