Cerita Stenly Hanyut di Lautan Lepas, Masuk Mikronesia

Cerita Stenly Hanyut di Lautan Lepas, Masuk Mikronesia
Stenly Tatoy akhirnya kembali ke Manado, Sabtu (10/11). Foto: Paul Bawole/Kawanua TV

Usai ditolong, pukul 7.00 pagi waktu setempat, mereka sudah tiba di Pulau Yap. Waktu itu ia diantar kapten kapal menuju kantor polisi untuk bikin surat. “Setelah selesai bikin surat polisi-polisi langsung minta identitas. Saat itu saya beri KTP saya. Habis itu diborgol dan dibawa ke rumah sakit,” ceritanya.

Menurutnya selama dirawat, borgol dilepaskan petugas. “Nah waktu itu ibu Amelia bertanya kenapa bapak bisa hanyut ke sini? Saya bilang tali rakit putus dan hanyut dari Kepulauan Talaud,” tuturnya, sembari menyebutkan waktu itu Amelia sedang berdiskusi dengan polisi Yap.

“Tetapi kata mereka kepada ibu Amelia, saat itu mereka tidak percaya karena saya hanyut tiga bulan. Mereka bilang kamu hanyut tiga bulan tapi kuku kamu pendek-pendek. Saat itu saya pun jawab, saya ada gunting kuku dan gunting rambut. Tapi gunting rambut sudah ditinggalin waktu naik pesawat pertama. Waktu itu ibu Amelia tetap bilang mereka (petugas) tidak percaya,” ungkapnya menirukan ucapan Amelia.

“Saya hanya bisa jawab biar Tuhan yang tahu. Bahkan mereka sempat bilang saya ke sana untuk mencuri ikan-ikan di sana. Saya jawab tidak ibu, saya memang hanyut. Nah terus esok harinya polisi minta urus keterangan, sampai polisi sudah kasihan sama saya, sehingga ada dua polisi yang tangani saya dengan sangat baik,” sambungnya.

Selanjutnya, Stenly mengungkapkan kepada Amelia tidak mungkin dia ke Yap tanpa paspor. “Terus ibu Amelia bilang sabar Pak, karena sementara urus dokumennya. Waktu itu saya tinggal di kantor polisi. Tapi bebas ke sana ke mari karena saya dapat jaminan,” tandasnya.

Staff KBRI Tokyo Eko Junor mengungkapkan, Jumat (9/11) Stenly diberangkatkan ke tanah air via Palau dan Manila. Dalam proses pemulangan tersebut, KBRI Tokyo meminta bantuan beberapa diaspora di Palau untuk membantu mengurus transit di Palau dan KBRI Manila selama transit di Manila.

“Kondisi Stenly sehat dan saat dihubungi pejabat Konsuler KBRI Tokyo menjelang keberangkatan ke Indonesia mengucapkan terima kasih kepada pemerintah terutama Presiden Jokowi yang telah membantu semua keperluan dan pemulangannya,” kata Eko Sabtu (10/11) dilansir dari Jawa Pos.

Eko mengatakan, Stenly tiba di bandara Soekarno –Hatta pada Sabtu siang (10/11) sekitar pukul 12.45 WIB kemudian melanjutkan penerbangan ke Manado Pukul 18.15 WIB. Eko mengatakan, sejak Stenly terdampar di Yap, KBRI Tokyo berkoordinasi dengan Pemerintah Mikronesia dan otoritas lokal Yap dalam mengurus kebutuhan Stenly termasuk proses pemulangannya.

Stenly yang hanyut di lautan lepas bercerita saat dirinya berada di Pulau Yap Negara Federasi Mikronesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News