Cerita Tito Karnavian Lihat Seniornya Malas dan Marah saat Layani Pelapor

Cerita Tito Karnavian Lihat Seniornya Malas dan Marah saat Layani Pelapor
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian berfoto bersama pimpinan Jawa Pos Group usai acara Dialog Kapolri dan Jawa Pos Group di ruang Semanggi Graha Pena Surabaya kemarin (2/9). Foto: Dite Surendra/Jawa Pos

”Kalau bisa baik, saya mau datang. Saya ingin lihat kenapa bisa begitu. Saya akan ambil tanpa malu untuk diterapkan di polda yang lain,” ucapnya. 

Tito menambahkan, Polri memiliki 61 program yang dikendalikan dari Mabes Polri untuk mengawasi semua yang ada di daerah. 

”Akan terlihat polda dan polres yang eksekusinya kurang dilaksanakan. Mana juga yang bagus. Pokoknya reward and punishment akan diterapkan,” tegasnya. 

Dia menambahkan, Polri juga memiliki kebijakan yang sekarang sedang disosialisasikan untuk meningkatkan kepercayaan publik ke Polri. Sebab, saat ini tren kepercayaan publik terhadap polisi cenderung menurun. Hal itu berdampak negatif terhadap Polri, bangsa dan negara.

Padahal, Polri merupakan lembaga vertikal terbesar yang memiliki jaringan dari pusat hingga daerah. Memiliki 430 ribu personel, 33 polda, 500-an polres, 5.000-an polsek, dan 70 ribu personel Bhabinkamtibmas yang tersebar di hampir seluruh desa dan kelurahan di Indonesia. 

Tito menganggap bahwa kondisi tersebut menjadi ironis dengan menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat. 

Menurut dia, problem utamanya adalah kinerja yang belum maksimal. Misalnya pelayanan publik, penegakan hukum di bidang reserse yang masih banyak komplain, kamtibmas, kerusuhan massal yang bahkan melibatkan kepolisian.

Selain itu, ada juga kultur di lingkungan organisasi dan individual polri yang negatif di mata publik. Misalnya perilaku koruptif, arogansi kekuasaan, dan kekerasan yang berlebihan. 

SURABAYA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mendorong polda dan polres untuk membuat inovasi pelayanan publik yang lebih memudahkan masyarakat. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News