Cerita Tito Karnavian Lihat Seniornya Malas dan Marah saat Layani Pelapor

Cerita Tito Karnavian Lihat Seniornya Malas dan Marah saat Layani Pelapor
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian berfoto bersama pimpinan Jawa Pos Group usai acara Dialog Kapolri dan Jawa Pos Group di ruang Semanggi Graha Pena Surabaya kemarin (2/9). Foto: Dite Surendra/Jawa Pos

Menurut dia, ketika ada laporan kehilangan mobil dan memencet panic button, semua jajaran kepolisian di wilayah tersebut langsung bisa memonitornya. ”Langsung bisa tahu jam berapa hilang dan lokasinya,” jelasnya.

Dengan sistem itu, petugas terdekat bisa langsung mendatangi lokasi. Sedangkan petugas lainnya melakukan blocking jalan untuk mencegah pelaku kabur ke luar daerah. 

Petugas juga bisa langsung menggelar razia untuk mengepung pencuri sehingga tidak bisa kabur.

Mantan Kepala Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu menegaskan, inovasi seperti itu tidak dilarang. Sebab, tetap merujuk pada konsep pembangunan Polri sesuai rencana dan strategi yang sudah ditetapkan.

Inovasi itu bisa dilakukan di tingkat Polda maupun Polres. Salah satu inovasi yang sudah pernah muncul tapi masih akan tetap dijalankan oleh Tito adalah quick respons time. 

Alasannya, respon cepat tidak hanya menjadi standar pelayanan di Indonesia. Tapi juga di seluruh dunia.

Respon cepat juga menjadi indikator kepuasan pelayanan publik. Dia mencontohkan saat bom Thamrin meledak pada awal 2016 ini. Dalam hitungan menit, sudah ada polisi yang berada di lokasi.

Karena itulah, dia menantang polda dan polres agar membikin sistem quick respons yang lebih baik. 

SURABAYA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mendorong polda dan polres untuk membuat inovasi pelayanan publik yang lebih memudahkan masyarakat. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News