Cerita Tito Karnavian Lihat Seniornya Malas dan Marah saat Layani Pelapor

Cerita Tito Karnavian Lihat Seniornya Malas dan Marah saat Layani Pelapor
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian berfoto bersama pimpinan Jawa Pos Group usai acara Dialog Kapolri dan Jawa Pos Group di ruang Semanggi Graha Pena Surabaya kemarin (2/9). Foto: Dite Surendra/Jawa Pos

Dengan terobosan tersebut, masyarakat tidak perlu bingung lagi saat akan membuat laporan ke polisi.

Pelaporan bisa dilakukan dengan sangat mudah. Pelapor cukup mengisi sendiri form yang disediakan secara online. 

”Sekarang tidak ada lagi. Laporan yang pakai mobil dilayani cepat, yang nyeker (tidak pakai alas kaki) disuruh duduk lama tidak dilayani,” ucapnya.

Polisi kelahiran Palembang itu punya pengalaman yang masih lekat dalam memorinya terkait laporan ke kantor polisi. 

Saat itu dia berpangkat letnan dua dan berdinas di Jakarta Pusat. Ketika sedang berjaga, sekitar pukul 03.00 ada orang yang melapor kehilangan mobil ke kantor polisi. 

Saat itu dia melihat seniornya melayani pelapor itu sambil malas-malasan. Bahkan, saat meminta KTP dilakukan dengan nada marah. 

Hal itu tidak akan terjadi lagi dengan inovasi pelayanan yang menggunakan sistem online. 

Selain mempermudah, sistem tersebut juga mempercepat pengambilan tindakan. Seperti terobosan Panic Button. 

SURABAYA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mendorong polda dan polres untuk membuat inovasi pelayanan publik yang lebih memudahkan masyarakat. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News