Cetak Sawah Baru, Kementan Terapkan Dua Cara

Cetak Sawah Baru, Kementan Terapkan Dua Cara
Dirjen PSP Kementan Sarwo Edhy. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan kegiatan cetak sawah dengan membuka lahan baru dan mencetak sawah dengan mengubah lahan tidur menjadi sawah atau optimalisasi lahan.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Sarwo Edhy mengatakan, sesuai nawacita Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan persiapan menuju lumbung pangan dunia tahun 2045, kegiatan cetak sawah 1 juta ha saat ini ternyata telah terwujud, bahkan berlebih menjadi 1,16 juta ha.

“Saat ini, perluasan areal luas lahan sudah mencapai 900.000 ha. Kita lebih banyak membuka lahan rawa. Perluasan areal sawah yang 1 juta ha tersebut 90%-nya dari optimasi rawa. Untuk saat ini, kegiatan cetak sawah sudah hampir 200.000 ha. Jadi, sudah lebih dari 1 juta ha,” ujar Sarwo Edhy, Senin (4/11).

Kegiatan cetak sawah Kementan terbagi dua. Pertama, cetak sawah yang sebenarnya, dalam arti mengubah lahan tidur menjadi sawah. Kedua, optimalisasi lahan, yakni menambah areal luas tanam melalui optimalisasi lahan yang tidak produktif.

Cetak sawah baru dilakukan bekerja sama dengan TNI di lahan-lahan tidur di luar Jawa. Antara lain Lampung, Sumatera Selatan (Sumsel), Pulau Kalimatan, dan Papua.

Tahun 2015, Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan, Ditjen PSP telah membuka sawah baru seluas 20.070 ha, tahun 2016 berhasil mencetak sawah seluas 132.129 ha, dan 2017 seluas 60.243 ha.

Tahun 2018, targetnya hanya sekitar 12.000 ha. Sebagai gantinya, Kementan menggarap rawa pasang surut. Lahan pasang surut seperti di Sumatera Selatan dan Kalimantan sudah dioptimalkan, sehingga dapat menambah produksi pangan nasional.

Dengan demikian, Kementan melalui Ditjen PSP, dalam kurun waktu tiga tahun, telah berhasil mencetak sawah baru seluas 212.442 ha. Sedangkan target cetak sawah tahun anggaran (TA) 2018 seluas 12.000 ha.

Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan kegiatan cetak sawah dengan membuka lahan baru dan mencetak sawah dengan mengubah lahan tidur menjadi sawah atau optimalisasi lahan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News