Chandra, Ade, dan Johan Tersingkir

Tak Lolos Seleksi Pimpinan KPK, Diduga karena Nyanyian Nazaruddin

Chandra, Ade, dan Johan Tersingkir
KPK SETENGAH HATI : Massa dari Komite Aksi Pemuda Anti Korupsi (Kapak) melakukan aksi unjukrasa dengan membawa baliho bergambar orang yang dinilai pelaku korupsi, di Jalan depan Gedung KPK, Jakarta, Kamis (28/7). Aksi ini merupakan bentuk kekecewaan mereka terhadap KPK yang dinilai hanya mengulur waktu dan tebang pilih dalam menuntaskan kasus korupsi. Foto : Tedy Kroen/Rakyat Merdeka
Di bagian lain, Johan juga mengaku menerima semua keputusan pansel pimpinan KPK. Diterima atau tidaknya dia dalam tahap seleksi makalah, Johan menegaskan akan tetap pada pendiriannya untuk mengundurkan diri dari KPK. "Kan pengabdian kepada negara tidak hanya di KPK," imbuhnya.

Sementara itu Ketua KPK Busyro Muqoddas kemarin menegaskan bahwa tidak ada keretakan di tubuh KPK. Meski beberapa pimpinannya akan diperiksa komite etik, Busyro mengaku bahwa lembaga yang dipimpinnya tetap solid.

Tentang permintaan Wakil KPK M Jasin yang meminta agar dirinya ikut diperiksa lantaran juga disebut-sebut Nazaruddin, Busyro sama sekali tidak keberatan. "Siap saja, nggak ada masalah," katanya. "Waktu di KY, saya dulu juga pernah diperiksa KPK, jadi bukan masalah. Apalagi kalau nggak ada masalah apa-apa," imbuh mantan Ketua Komisi Yudisial itu. (kuh)


JAKARTA - Strategi Nazaruddin yang terus bernyanyi dan menyeret para petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) benar-benar efektif. Buktinya, selain


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News