China Akui Balon Mata-Mata di Langit Amerika Latin, Tidak Sengaja Lagi?

China Akui Balon Mata-Mata di Langit Amerika Latin, Tidak Sengaja Lagi?
Balon raksasa yang gegerkan Amerika Serikat dipotret saat melayang di atas Billings, Montana, pada 1 Februari 2023. Benda misterius itu diduga merupakan alat pengintai milik China. Foto: Chase Doak/via REUTERS

Namun, Beijing menyatakan tidak pernah ada pembicaraan sebelumnya mengenai rencana kunjungan Blinken ke China.

Wakil Menlu China Xie Feng mengajukan protes resmi atas penembakan balon tersebut terhadap AS melalui kedutaan di Beijing pada Senin.

Kementerian Pertahanan China juga telah mengajukan protes pada Minggu (5/2) karena menganggap AS bertindak berlebihan dengan menembak jatuh wahana sipil nirawak itu, yang disebutnya diterbangkan untuk tujuan penelitian meteorologi.

"Masuknya pesawat secara tidak sengaja merupakan insiden force majeure yang sama sekali tidak terduga. Kami secara spesifik meminta pihak AS menanganinya dengan tenang, profesional, dan tepat tanpa melakukan tindakan yang memaksa," kata Mao.

Ia menambahkan bahwa sebagai negara yang bertanggung jawab, China sebelumnya memberi tahu AS soal peristiwa itu agar disikapi secara wajar.

Pentagon --markas besar Departemen Pertahanan AS-- mengatakan bahwa selama pemerintahan mantan Presiden Donald Trump, ada tiga buah balon mata-mata China yang terbang di wilayah udara AS.

Pernyataan itu dibantah oleh Mao. "Saya mencatat bahwa Tuan Trump telah membantah klaim tersebut," ucapnya. (ant/dil/jpnn)

Terkait dengan balon di atas Amerika Latin, telah diverifikasi bahwa pesawat tak berawak itu berasal dari China


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News