China Bangun Kediktatoran Digital Lewat Sistem 'Kredit Sosial'
Jumat, 21 September 2018 – 10:00 WIB

China Bangun Kediktatoran Digital Lewat Sistem 'Kredit Sosial'



Ini menghancurkan karirnya dan mengisolasi dirinya, dan dia sekarang takut akan masa depan keluarganya.
Sistem kredit sosial telah menutup opsi perjalanannya dan menahannya di bawah tahanan rumah yang efektif di kampung halamannya di Chongqing.
"Mata mereka dibutakan dan telinga mereka ditutup. Mereka tahu sedikit tentang dunia dan hidup dalam sebuah ilusi."
Di sebuah apartemen di atas jalan-jalan kota Chongqing, Hu mencoba menggunakan aplikasi telepon untuk memesan tiket kereta api ke Xi'an. Upaya ditolak.
"[Aplikasi] mengatakan gagal membuat pemesanan dan akses saya ke kereta kecepatan tinggi secara hukum dibatasi," ia menjelaskan.
BERITA TERKAIT
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM