China dan India Berebut Pengaruh Politik Lewat Diplomasi Vaksin COVID-19

China dan India Berebut Pengaruh Politik Lewat Diplomasi Vaksin COVID-19
Sebelum adanya persaingan penyebaran vaksin, PM India Narendra Modi mengirimkan pesan solidaritas kepada Presiden China Xi Jinping. (AP: Manish Swarup/File)

Sementara itu India, negara produsen vaksin terbesar di dunia, sudah menyatakan siap menjadi "apotek dunia", slogan yang sudah banyak digunakan oleh politisi dan komentator politik di India.

External Link: Dr. S. Jaishankar @DrSJaishankar India fulfils commitment to give vaccines to humanity. Supplies to our neighbours will start on 20th January. The Pharmacy of the World will deliver to overcome the COVID challenge.

 

Serum Institute di India saat ini sedang memproduksi vaksin Oxford-AstraZeneca dan berharap bisa memproduksi hingga satu miliar dosis di akhir tahun 2021.

India sudah mengirimkan vaksin ke Myanmar, Bangladesh, Nepal, Sri Lanka dan Maladewa sebagai bagian dari inisiatif "Vaccine Maitri" atau "Vaksin Persahabatan".

Menteri Luar Negeri India minggu ini mengatakan Vaccine Maitri adalah "langkah praktis yang menunjukkan apa yang kami percayai dan pendekatan kami".

Sementara itu, China sudah memiliki dua vaksin yang disetujui penggunaannya di dalam negeri, dari satu perusahaan BUMN Sinopharm dan satu lagi dari Sinovac Biotech.

Indonesia, Turki, Brazil, Chile, Colombia, Uruguay dan Laos sudah memberikan izin darurat bagi penggunaan vaksin Sinovac, walau masih ada pertanyaan soal efikasi dari vaksin tersebut.

'Ini yang kami temukan di Wuhan'

China dan India Berebut Pengaruh Politik Lewat Diplomasi Vaksin COVID-19
Dokter asal Australia telah ikut tim WHO ke kota Wuhan untuk menyelidiki asal-usul virus corona

 

Para pakar mengatakan China dan India mengirimkan jutaan dosis vaksin COVID-19 ke berbagai negara sebagai bagian dari usaha diplomasi meningkatkan reputasi mereka

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News