China Kebobolan, Data Pribadi 1 Miliar Warganya Dicuri Warganet

Kendra Schaefer, kepala peneliti kebijakan teknologi di perusahaan konsultan Trivium China di Beijing, mengatakan di Twitter "sulit untuk memisahkan kebenaran dan desas-desus".
Jika data yang diklaim peretas itu berasal dari Kementerian Keamanan Masyarakat, kebocoran itu menjadi buruk untuk "sejumlah alasan", kata Schaefer.
"Yang paling jelas, (insiden) itu akan menjadi salah satu kebocoran paling besar dan paling buruk dalam sejarah," katanya.
Zhao Changpeng, CEO Binance, bursa mata uang kripto, pada Senin mengatakan pihaknya telah meningkatkan proses verifikasi pengguna setelah tim intelijen Binance mendeteksi adanya penjualan data milik satu miliar penduduk sebuah negara Asia di web gelap (dark web).
Dia mencuit di Twitter bahwa kebocoran bisa terjadi akibat adanya "bug" atau kesalahan kode program ketika sebuah badan pemerintah menggunakan Elasticsearch.
Elasticsearch adalah sebuah kode sumber terbuka (open source) yang bisa dipakai oleh siapa saja untuk membuat aplikasi mesin pencari.
Cuitan Changpeng tidak menyebutkan apakah dia merujuk pada kasus kebocoran data kepolisian Shanghai.
Pada cuitan berikutnya dia mengatakan: "tampaknya, eksploitasi ini terjadi karena sang pengembang (aplikasi) pemerintah itu menulis sebuah blog teknis di CSDN (China Software Developer Network) dan tak sengaja mencantumkan kredensialnya".
Jika klaim itu benar, kata para pengamat, insiden di Cihna itu menjadi salah satu kebocoran data terbesar dalam sejarah.
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Perang Dagang China-AS, Prabowo Bimbang Keduanya Teman Baik
- Kunjungan Xi Jinping ke 3 Negara ASEAN Menegaskan Prioritas China
- Prabowo Sebut Indonesia Netral Menyikapi Perang Dagang AS-China
- Rupiah Ditutup Menguat Jadi Sebegini
- Gawat, Kurs Rupiah Hari Ini Melemah Lagi, jadi Rp 16.911 Per USD