China Kembali Mencetak Sejarah di Luar Angkasa, Selangkah Lagi Jadi yang Pertama

China Kembali Mencetak Sejarah di Luar Angkasa, Selangkah Lagi Jadi yang Pertama
Gambaran planet Mars yang diambil oleh pesawat tak berawak Tianwen-1 milik China terlihat dari gambar handout oleh Badan Administrasi Antariksa Nasional China (CNSA) pada Jumat (26/3/2021). Foto: CNSA/Handout via REUTERS/FOC/djo

jpnn.com, BEIJING - Sebuah pesawat luar angkasa nirawak China berhasil mendarat di permukaan Mars pada Sabtu (15/7). Pencapaian ini menjadikan China negara penjelajah luar angkasa kedua setelah Amerika Serikat yang berhasil mendarat di Planet Merah.

Pesawat ruang angkasa Tianwen-1 mendarat di sebuah situs di dataran luas yang dikenal sebagai Utopia Planitia. "Meninggalkan jejak China di Mars untuk pertama kalinya," tulis media milik pemerintah China, Xinhua, dalam laporannya.

Pesawat meninggalkan orbitnya sekitar pukul 17.00 GMT, Jumat (pukul 01.00 waktu Beijing, Sabtu). Modul pendaratan dipisahkan dari pengorbit tiga jam kemudian dan memasuki atmosfer Mars, kata pejabat China Space News.

Sebuah penjelajah bertenaga surya, bernama Zhurong, sekarang akan mensurvei lokasi pendaratan sebelum berangkat dari platformnya untuk melakukan inspeksi. Dinamai serupa dewa api mistis Tionghoa, Zhurong memiliki enam instrumen ilmiah termasuk kamera topografi resolusi tinggi.

Penjelajah itu akan mempelajari permukaan tanah dan atmosfer planet. Zhurong juga akan mencari tanda-tanda kehidupan kuno, termasuk air dan es di bawah permukaan, menggunakan radar penembus tanah.

Tianwen-1, atau "Pertanyaan ke Surga", diambil dari sebuah puisi China yang ditulis dua milenium lalu, adalah misi independen pertama China ke Mars. Sebuah wahana yang diluncurkan bersama dengan Rusia pada 2011 gagal meninggalkan orbit Bumi.

Pesawat luar angkasa seberat lima ton itu diluncurkan dari pulau Hainan di China selatan pada Juli tahun lalu, diluncurkan oleh roket Long March 5 yang kuat.

Setelah lebih dari enam bulan transit, Tianwen-1 mencapai Planet Merah pada Februari di mana ia berada di orbitnya sejak saat itu.

China kembali mencetak sejarah dengan misi penjelajahan luar angkasa mereka, Amerika sebaiknya waspada

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News