China Kunci Ibu Kota, Kedubes Indonesia Rasakan Dampaknya

China Kunci Ibu Kota, Kedubes Indonesia Rasakan Dampaknya
Kedutaan Besar RI Beijing di Dongzhimen Wai Dajie No 4, Distrik Chaoyang, Beijing, China. Foto: ANTARA/M. Irfan Ilmie

jpnn.com, BEIJING - Beberapa staf Kedutaan Besar RI di Beijing terkena dampak penguncian wilayah di tengah meningkatnya kasus COVID-19 varian Omicron yang melanda ibu kota China itu sejak April lalu.

"Beberapa staf yang mengalami kendala karena lingkungannya dikarantina atau kesulitan akses diperbolehkan WfH (bekerja dari rumah)," kata Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Beijing, Dewi Avilia, kepada ANTARA di Beijing, Rabu.

Beberapa wilayah ibu kota, khususnya Distrik Chaoyang yang menjadi tempat berlokasinya KBRI Beijing termasuk rumah tinggal beberapa staf, dikunci sejak 22 April.

Per 1 Mei 2022, otoritas setempat mengeluarkan kebijakan bekerja dari rumah, melarang makan dan minuman di restoran atau kafe, dan menutup sejumlah sekolah dan tempat hiburan di Distrik Chaoyang.

"Namun KBRI tetap buka seperti biasa, tidak ada WfH," kata Dewi menambahkan.

KBRI Beijing juga menggelar tes PCR secara massal untuk staf dan keluarganya setiap hari sebagaimana instruksi otoritas kesehatan setempat pada semua warga yang tinggal di Distrik Chaoyang.

Tidak semua kawasan di Distrik Chaoyang yang dikunci aksesnya. KBRI Beijing yang berada di Dongzhimen Wai Dajie No 4 berada di wilayah yang tidak dikunci.

Seorang staf KBRI yang tinggal di kawasan Panjiayuan sejak sebelum musim liburan Hari Raya Idulfitri beberapa waktu lalu harus bekerja dari rumah sampai sekarang karena wilayah tersebut dikunci dan dikategorikan sebagai zona berisiko tinggi.

Beberapa wilayah ibu kota China, khususnya Distrik Chaoyang yang menjadi tempat berlokasinya KBRI Beijing, dikunci sejak 22 April

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News