China Larang Warganya di Beberapa Kota Kunjungi Taiwan

China Larang Warganya di Beberapa Kota Kunjungi Taiwan
China Larang Warganya di Beberapa Kota Kunjungi Taiwan

"Jadi mereka tampaknya berusaha menemukan cara untuk mengatasi kampanye Pemilu dan campur tangan dalam politik Taiwan dengan cara yang tak terlalu memusuhi warga Taiwan tetapi masih membuat pengaruh."

Namun, beberapa ahli memiliki pandangan yang berbeda. Seorang ahli mengatakan kepada South China Morning Post bahwa larangan Beijing menimbulkan penurunan 700.000 kedatangan turis selama enam bulan ke depan dan menelan biaya kerugian sebesar $ NT28 miliar (atau setara Rp 9 triliun).

Izin yang dikeluarkan untuk turis individual sebelum Kamis (1/8/2019) dilaporkan masih berlaku, tetapi langkah tersebut bisa berdampak pada turis yang telah memesan perjalanan solo dan belum mendapatkan izin.

Terlepas dari potensi ketidaknyamanan, ada reaksi patriotik kompak dari netizen China terhadap penangguhan perjalanan itu.

Salah satu pengguna Weibo menyerukan Beijing untuk "mengambil kembali Taiwan" karena hal itu akan menjadi "hadiah besar bagi ulang tahun ke 70 ibu pertiwi kita", merujuk pada peringatan 70 tahun berdirinya Republik Rakyat China pada 1 Oktober.

"Kapan saya bisa membawa kartu identitas pribadi saya untuk bepergian ke wilayah negara saya sendiri?" tanya pengguna lain.

Beberapa netizen juga mengecam keputusan Beijing. Seorang pengguna Twitter bernama Backfire mengatakan "[Pemerintah] tak boleh mengganggu hak seseorang untuk bepergian dengan bebas dengan menerapkan pendekatan administratif".

Simak berita terkait studi, kerja, dan tinggal di Australia hanya di ABC Indonesia dan bergabunglah dengan komunitas kami di Facebook.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News