Cholderia: Para TKA Itu Buruh Kasar, Bawa Alat Berat, Kita pun Bisa Kerja Seperti Itu

Cholderia: Para TKA Itu Buruh Kasar, Bawa Alat Berat, Kita pun Bisa Kerja Seperti Itu
Aksi buruh menolak RUU Omnibus Law di Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) beberapa waktu lalu. Dokumen Foto: ANTARA/Ogen

jpnn.com, TANJUNGPINANG - Ketua SPSI-R (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Reformasi) Cabang Kota Tanjungpinang, Kepri, Cholderia Sitinjak berharap pemda setempat memberikan bantuan sembako atau bantuan langsung tunai (BLT) kepada buruh terdampak virus corona COVID-19.

Cholderia menyebut di Tanjungpinang total kini ada 216 anggotanya yang terkena PHK, dirumahkan, dan putus kontrak oleh pihak perusahaan akibat COVID-19.

Termasuk di dalamnya, buruh harian bongkar muat, yang kini tidak bisa bekerja dan terpaksa menetap di rumah.

"Tolong, pemerintah bantu anggota kami, jangan sampai mereka kelaparan di rumah," kata Cholderia, terkait Hari Buruh 1 Mei 2020, di Tanjungpinang, Jumat (1/5).

Cholderia mengaku sudah mengajukan identitas 216 anggotanya itu ke Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Tanjungpinang untuk mendapatkan bantuan sembako.

"Kami ajukan atas arahan Plt Wali Kota Tanjungpinang, Rahma. Beliau menyebut akan ada bantuan sembako buat anggota kami. Tapi sampai sekarang belum ada," tuturnya.

Cholderia turut mengimbau Pemerintah Daerah tegas terhadap pengusaha agar tetap membayarkan THR karyawan meskipun di tengah situasi COVID-19.

Demikian pula dengan hak-hak pekerja yang di PHK, dirumahkan, serta putus kontrak.

Cholderia Sitinjak menyoroti keberadaan TKA alias tenaga kerja asing, di saat banyak karyawan di Indonesia terkena PHK karena perusahaan terdampak virus corona COVID-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News