Cina Mulai Lakukan 'Perang Rakyat' Terhadap Mobil Buatan AS

Cina Mulai Lakukan 'Perang Rakyat' Terhadap Mobil Buatan AS
Ilustrasi pabrik mobil. Foto: ridha/JPNN.com

jpnn.com - Sebuah perusahaan di Tiongkok mengumumkan kepada seluruh karyawannya untuk memboikot produk Amerika Serikat, jika ketahuan melanggar, maka akan dapat sanksi pemecatan.

Media pemerintah Tiongkok pun mulai meningkatkan propaganda anti-Amerika. Imbas dari upaya boikot perdagangan dan pengetatan tarif yang dilakukan pemerintahan Donald Trump terhadap Cina, lansir Reuters.

BACA JUGA: Ditekan AS, Bos Huawei Justru Tolak Cina Membalas Dendam

Perintah perusahaan tersebut terungkap tak lama setelah surat kabar pemerintah Tiongkok, Times Global dalam editorial tanggal 13 Mei meminta masyarakat Cina untuk “perang rakyat” dengan Amerika Serikat.

“Untuk membantu negara kita memenangkan perang ini, otoritas perusahaan telah memutuskan bahwa semua karyawan harus segera berhenti membeli dan menggunakan produk-produk Amerika,” demikian bunyi pengumuman perusahaan tersebut.

“Karyawan dilarang membeli atau menggunakan iPhone; sebagai gantinya, karyawan disarankan untuk menggunakan telepon seluler buatan Tiongkok, seperti Huawei,” lanjut pernyataan itu.

Tidak itu saja, imbauan juga menekankan pada kepemilikan kendaraan buatan produsen mobil patungan Tiongkok - Amerika Serikat. Karyawan dianjurkan untuk membeli kendaraan 100 persen buatan Cina.

Dalam hal ini, perusahaan Amerika Serikat yang berbisnis di tanah tiongkok antara lain Ford yang bermitra dengan Changan Automobile, kemudian ada General Motors bekerja sama dengan SAIC dan Wuling.

Sebuah perusahaan di Tiongkok mengumumkan kepada seluruh karyawannya untuk memboikot produk Amerika Serikat, jika ketahuan melanggar, maka akan dapat sanksi pemecatan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News